Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Panjat Tebing Bisa Jadi Pilihan Olahraga Anak, Banyak Manfaatnya Loh

Atlet panjat tebing Indonesia, Nurul Iqamah (https://www.fpti.or.id/)
Atlet panjat tebing Indonesia, Nurul Iqamah (https://www.fpti.or.id/)

Bandung, IDN Times - Olahraga panjat tebing menjadi buah bibir di Indonesia setelah atlet Veddriq Leonardo berhasil memboyong medali emas pada gelaran Olimpiade Paris. Kemenangan ini pun semakin melambungkan olahraga ini di kalangan masyarakat.

Panjat tebing dalam beberapa tahun terakhir memang menjadi olahraga yang makin diminati bukan hanya orang dewas, tapi hingga anak-anak. Berbagai kejuaran di banyak daerah diselenggarakan dan sangat diminati.

Galih Donikara Advisor Eiger Climbing Center (ECC) tak menampik bahwa panjat tebing saat ini makin disenangi oleh anak-anak untuk menyalurkan minat dan bakatnya. Ini bisa terlihat dari banyaknya kejuaran di banyak daerah.

"Artinya panjat tebing atau dinding ini makin banyak tersosialisasi termasuk pada anak sekolah. Karena dari capaian ini juga bisa jadi rekomendasi mereka untuk dapat sertifikat kalau mau lanjut sekolah," kata Galih ditemui dalam Konferensi Pers Putaran Final Eiger Climbing Series 2024 di Bandung, Selasa (19/11/2024).

Menurutnya, banyak manfaat yang bisa didapatkan seorang anak ketika aktif olahraga panjang tebing. Aktivitas ini membantu anak-anak mengembangkan kepercayaan diri, ketahanan mental, dan kemampuan untuk menghadapi tantangan. Manfaat panjat tebing bisa juga melatih keberanian anak untuk menghadapi dan mengatasi ketakutan mereka. Saat anak-anak memanjat, mereka sering merasa takut akan ketinggian atau kemungkinan jatuh.

1. Fasilitas makin mudah ditemui

IDN Times/Istimewa
IDN Times/Istimewa

Dia menuturkan, dulu fasiltas panjat tebing banyaknya dimiliki oleh sekolah atau kampus. Namun, sekarang makin banyak juga klub panjat tebing yang kemudian memiliki fasilitas tersebut untuk siapapun ikut berlatih.

Fasilitas ini juga sekarang bisa ditemui di sejumlah toko milih Eiger Indonesia. Saat ini dinding panjat dapat ditemukan di Eiger Store Jalan Sumatra Bandung, Cinampelas Bandung, Seminyak Bali, Surabaya Barat, Andi Jemma Makassar, dan Radio Dalam Jakarta. Bahkan papan panjat di Eiger Flagship Store Jalan Sumatera, Bandung baru saja direnovasi berkelas internasional, salah satu yang terbaik di Jawa Barat bahkan Indonesia.

"Proyeksi olahraga panjat tebing di Indonesia saat ini sudah berkembang dengan pesat, terutama pada kategori speed dan lead," kata dia.

2. Pertemukan para pemanjat cilik terbaik

IDN Times/Debbie Sutrisno
IDN Times/Debbie Sutrisno

Dalam dua hari ini, putaran final Eiger Climbing Series (ECS) digelar di Bandung. Kompetisi ini mempertemukan berbagai klub atau sekolah panjat asal berbagai daerah di Indonesia termasuk asal klub ECC.

Sebanyak 65 peserta usia 10-13 tahun berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Bali, Sumatera Selatan dan Sulawesi Utara berangkat menuju Bandung, menjajal langsung papan panjat Eiger. Kompetisi Eiger Climbing Series juga jadi salah satu komitmen EIGER untuk membina dan menemukan bibit-bibit baru atlet panjat tebing level nasional.

Para finalis yang datang ke Bandung setelah melewati kompetisi di daerahnya masing-masing ini akan memainkan kategori Speed World Record Kids di bawah koordinasi dengan Federasi Panjat Tebing Indonesia, memperebutkan juara utama gelaran Eiger Climbing Series 2024 dengan total hadiah puluhan juta rupiah.

3. Kompetisi panjang tebing harus diperbanyak

ilustrasi pria memanjat tebing(pexels.com/ShotPhot)
ilustrasi pria memanjat tebing(pexels.com/ShotPhot)

Sementara itu, salah satu orang tua atlet, Naya (46), rela membawa anaknya, Mirsani (11), ke Bandung untuk ikut serta dalam ECS. Dia menyebut bahwa anaknya sudah ikut latihan panjat tebung dari umur lima tahun.

Karena di Makassar sangat jarang kejuaraan panjat tebing, Naya rela membawa Mirsani ke berbagai daerag seperti Palu, Jakarta, hingga sekarang ke Bandung untuk bisa ikut berkompetisi.

"Di sana banyak peminat tapi kompetisinya kurang jadi saya ikut aja yang di luar kota karena memang lebih banyak," ungkap Naya.

Banyaknya minat anak pada olahraga ini pun diakui Dini. Wanita asal Malang ini membawa sang anak, Zahwa, untuk ikut kompetisi di Bandung. Dia menyebut bahwa anaknya memang senang dengan olahraga panjat tebing setelah melihat keluarganya yang ikut kegiatan serupa.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
Debbie Sutrisno
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us