Bandung, IDN Times - Wali Kota Bandung Oded M Danial menegaskan, wilayahnya masih berada pada zona oranye dalam kasus penyebaran virus corona. Status zona merah itu akan ditentukan penilaian dari tingkat provinsi dan pemerintah pusat.
"Bandung masih oranye. Dengan seperti ini yang menilai bukan kita, zona merah atau apa penilaian ada di provinsi dan pusat," kata Oded di Pendopo Kota Bandung, Rabu (16/9/2020).
Kasus pasien positif COVID-19 di Kota Bandung terus meningkat. Berdasarkan data dari laman Pusat Informasi COVID-19 (Pusicov) Kota Bandung pada Selasa (15/9/2020) tercatat total pasien positif COVID-19 sebanyak 995 kasus.
Dari angka total itu sebanyak 222 kasus positif aktif yang masih menjalani perawatan dan isolasi mandiri. Kasus pasien aktif tersebut tersebar di 30 kecamatan di Kota Bandung. Selain itu, sejak kasus COVID-19 ditemukan di Kota Bandung sudah 52 orang meninggal akibat virus corona dan 721 sembuh.
Oded menyebutkan, kasus pasien positif COVID-19 di Kota Bandung memang mengalami kenaikan. Karena itu, untuk menekan angka penyebaran virus corona, dirinya sudah menginstruksikan seluruh aparat kewilayahan untuk melakukan pengetatan protokol kesehatan.
"Saya sudah intsruksikan kepada para camat dan lurah agar dalam AKB yang diperketat ini. Gugus Tugas COVID-19 melakukan hal-hal seperti PSBB pelaksanaannya, arti kata lebih ketat masker, sosialisasi. Bahkan, sekarang bukan sosialisasi lagi, sekarang sudah mulai kepada sanksi," tuturnya.
Menurut dia, penanganan COVID-19 di Kota Bandung juga harus melibatkan seluruh Forkompimcam. "Itu juga harus berkolaborasi dengan Forkompimcam atau Gugus Tugas COVID-19 di tingkat kecamatan," kata Oded.
Oded mengungkapkan, dinamisnya perkembangan kasus virus corona di Kota Bandung membuat pemerintah daerah dan Satgas Penanggulangan COVID-19 akan kembali mempertimbangkan untuk memberikan relaksasi kepada sejumlah sektor usaha.
"Begini, perkembangan ini dinamis sekali ya, dan waktu kita pembahasan sebelum ratas itu ya kan, belum seperti sekarang, artinya pembahasan saat itu kita bahas dan kita sepakati maka mereka ada simulasi lagi. Tapi, dengan adanya seperti ini, bisa jadi oleh kita direlaksasi atau tidak, melihat lagi perkembangan yang ada," beber Oded.
Pemerintah Kota Bandung mempersiapkan langkah mengambil kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Mikro dan Komunitas (PSBMK) jika kasus penularan virus corona terus bertambah di setiap wilayah.
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, hingga saat ini Pemkot Bandung masih menerapkan kebijakan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) diperketat untuk menekan penularan virus corona atau COVID-19. Dalam kebijakan AKB diperketat ini pemerintah akan memberikan sanksi berat terhadap para pelanggar protokol kesehatan.
Menurut dia, penyebaran virus corona di Kota Bandung masih cukup terkendali meskipun terdapat penambahan kasus positif. Karena itu, Yana mengingatkan kembali kepada warga Bandung untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Kami sekarang menerapkan AKB diperketat. Kalau PSBB itu banyak konsekuensinya. Kami harus mengajukan izin. Termasuk menyiapkan JPS (Jaring Pengaman Sosial) dan sumber daya lainnya. Hal yang paling memungkinkan itu PSBMK, seperti Secapa. Itu hasilnya baik," kata Yana, Selasa(15/9/2020).