Menhub Budi Karya Minta Garuda Tak Buka Rute Baru di Halim

Bandung, IDN Times - Menteri Perhubungan (Menhub) RI Budi Karya Sumadi meminta agar otoritas Angkas Pura (AP) tidak memfasilitasi maskapai Garuda Indonesia membuka rute penerbangan baru di Bandar Udara (Bandara) Lanud Halim Perdanakusuma.
Diketahui, Maskapai Garuda tengah berencana memperluas layanan penerbangan menuju Surabaya, Padang dan Medan dari Bandara Halim pada bulan November 2024 mendatang.
"Kalau di sini ada otoritas AP, Garuda jangan disuruh lewat Halim dong, saya juga kaget tadi pagi Garuda lewat Halim," ujar Budi saat menghadiri Seminar Nasional 2024 mengenai Kebijakan Transportasi dan Penguatan Angkutan Umum di Institut Teknologi Bandung (ITB), Senin (14/10/2024).
1. BIJB Kertajati harus diutamakan

Budi memastikan, pemerintah pusat dan Pemprov Jabar kini tengah menggenjot aktivitas Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka. Sehingga, penerbangan di Bandara Halim seharusnya dapat dikurangi.
"Halim agak dikurangi mestinya supaya bisa memperbesar Kertajati," katanya.
Kemudian, Ia meminta masyarakat di Kota Bandung agar bisa menggunakan Bandara Kertajati. Meski saat ini sudah ada Kereta Cepat Whoosh untuk ke Bandara Halim.
"Kertajati itu sama besarnya dengan Kualanamu, saya bersama dengan Pak Gubernur memiliki tanggung jawab atau keinginan bahwa kertajati itu berlangsung dengan baik tentu teman-teman Bandung jangan ke Halim dong ada Whoos ke Halim jadi Halim yang tumbuh bukan Kertajati," katanya.
2. Layanan umroh akan dimaksimalkan

Kementerian Perhubungan, kata Budi nantinya turut mempermudah akses ke BIJB Kertajati agar semakin mudah terjangkau. Apalagi layanan umroh ke tanah suci akan diadakan sebanyak dua minggu sekali.
"Kita akan upayakan ada DAMRI di sana dan kami mungkin dalam 2 minggu ini akan ada umroh seminggu 2 kali dengan itu angkutan dari koita lain juga bisa dilakukan," kata dia.
3. Pj Gubernur mencak-mencak Garuda buka rite baru di Halim

Sebelumnya, Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin mencak-mencak atas keputusan maskapai Garuda yang memilih membuka jalur penerbangan baru dari Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma, dibandingkan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.
Bey Machmudin mengatakan, rencana BIJB Kertajati membuka rute baru dengan meminta langsung ke maskapai penerbangan sudah lama dilakukan. Namun, ada beberapa hal yang selalu dijadikan alasan para maskapai.
"Kami minta jalur baru ke maskapai sangat berat. Sangat berat, selalu tidak ada, dengan alasan sekarang supply-nya tidak ada, jadi karena keterbatasan pesawat," ujar Bey.
Meski begitu, Bey turut geram maskapai tersebut memilih membuka tiga rute baru penerbangan untuk di wilayah Surabaya, Padang, dan Medan. Keputusan ini berita baik untuk masyarakat namun tidak baik untuk dirinya yang merupakan Pj Gubernur.
"Minggu lalu ada yang saya sebagai pengguna pesawat akan senang tapi sebagai kepala daerah ada kebijakan dari satu maskapai penerbangan yang menyayat hati saya pak sebagai pejabat gubernur yaitu adanya penerbangan dari Halim menuju Medan, Padang dan Surabaya," jelasnya.