Mendekati Puncak Haji, Jemaah Harus Siap Hadapi Armuzna
Makkah, IDN Times - Jemaah Kloter 15, Kota Bandung, Embarkasi Bekasi (JKS), rombongan 5, 6, dan 7 menggelar pengajian rutin jelang puncak Haji Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina) di Musola Hotel 905, Manasik Al Bait, Rabu (21/5/2025).
Pengajian ini rutin dilakukan jemaah yang tergabung dalam KBIH setiap hari Rabu. Tidak hanya yang tergabung dalam KBIH, jemaah yang tinggal dalam satu lantai di hotel 905 pun rutin menggelar pengajian rutin di lorong kamar hotel.
1. Jemaah rutin mengaji dan memperisapkan diri untuk Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina)
Hampir setiap pagi atau di waktu duha, belasan jemaah ini berkumpul di lorong hotel untuk baca Alquran bersama. Selain mengaji, ada juga ceramah singkat (kultum) yang diberikan untuk menambah ilmu dan keimanan.
Pembimbing Utama KBIHU Al Magfiroh, H. Aceng Suryana mengatakan, pengajian rutin yang digelar setiap pekan ini merupakan salah satu persiapan bagi jemaah untuk menghadapi puncak haji di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina) mendatang.
2. Sebagai kesempatan untuk evaluasi ibadah
Selain itu, pengajian rutin ini juga sebagai salah satu program KBIH Al Magfiroh dalam melaksanakan evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan selama di Makkah, khususnya kegiatan umrah wajib dan akan ditindaklanjuti.
"Misalnya jika ada jemaah yang belum melaksanakan umrah wajib, tawaf, sai, tahalul, maka akan dilakukan segera Karom atau Ketua KBIHU. Contoh, ada wanita yang sudah selesai masa haidnya maka dirinya bisa segera melaksanakan umrah wajib mulai dari miqat di Tanim, tawaf, sai, serta tahalul," kata H Aceng.
3. Fisik dan mental harus kuat
Dia menyebutkan, pengajian yang dilakukan bersama jemaah calon haji dengan petugas haji ini rencananya akan dilakukan sebanyak dua kali selama di Makkah. Pertama, kegiatan dilakukan pada Rabu (21/5/2025) dan kemudian akan dilakukan kembali pada Rabu (28/5/2025) depan.
Dia berharap, dengan pengajian rutin ini jemaah bisa mempersiapkan diri dalam menghadapi puncak ibadah haji dengan memiliki ilmu dan pengetahuan untuk menuju armuzna.
"Selain ilmu, fisik juga perlu dipersiapkan, tidak diforsir memaksakan ibadah di Masjidil Haram terutama saat siang hari. Selain itu, jemaah haji juga harus mempersiapkan mental untuk menyambut tibanya puncak ibadah haji," kata dia.
