Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
(Humas/Pemkot Bandung)

Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mulai menerapkan teknologi termal dalam pengolahan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) sebagai solusi atas krisis penumpukan sampah akibat keterbatasan kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti. 

Teknologi ini menjadi bagian dari program strategis penanganan sampah yang dicanangkan Wali Kota Bandung Muhammad Farhan melalui kerja sama pemerintah dengan pihak swasta.

Dari 15 TPST yang direncanakan, dua lokasi yakni TPST PSM Jalan PSM dan TPST Babakan Sari Jalan Babakan Sari Kiaracondong, telah memulai tahap konstruksi dan ditargetkan mulai operasional akhir Mei 2025. 

1. Termal diklaim bisa memproses sampah dengan cepat

(Humas/Pemkot Bandung)

Sistem KPBU (Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha) yang diterapkan membuat investor swasta bertanggung jawab atas pembangunan dan pengelolaan fasilitas, sementara pemerintah hanya membayar jasa pengolahan sampah melalui skema tipping fee.

Salah satu pendekatan utama dalam pengolahan sampah di TPST ini adalah penggunaan teknologi termal.

"Kenapa kami pilih termal? Karena pemusnahan dengan metode ini bisa menyelesaikan sampah dengan cepat, sementara kami sedang mengalami kekurangan kapasitas untuk membuang ke TPA Sarimukti," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung, Dudy Prayudi, di TPST PSM, Kota Bandung, dikutip Sabtu (26/4/2025).

2. Mesin termal harus sudah uji emisi

Editorial Team

Tonton lebih seru di