Kolaborasi AstraZeneca dan BPOM Buka Akses Cepat Terapi Kanker Payudara di Indonesia

- Kemajuan ilmiah membuka akses terapi yang lebih personal
- Sinergi bersama BPOM percepat akses terapi inovatif
- Mendorong sistem kesehatan yang adil dan merata
Bandung, IDN Times - Dalam momentum Bulan Kesadaran Kanker Payudara yang diperingati setiap Oktober, AstraZeneca menegaskan kembali komitmennya untuk memperluas akses pengobatan inovatif bagi pasien kanker payudara di Indonesia. Melalui pendekatan berbasis sains dan sinergi lintas sektor, terutama bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), AstraZeneca berupaya menghadirkan terapi yang semakin presisi, personal, dan relevan dengan kebutuhan pasien.
Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia, Esra Erkomay, menegaskan bahwa inovasi ilmiah menjadi dasar dalam setiap langkah perusahaan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
“Pendekatan berbasis sains menjadi fondasi bagi AstraZeneca dalam mengembangkan terapi yang tidak hanya efektif secara klinis, tetapi juga memberikan nilai nyata bagi pasien. Kami percaya inovasi ilmiah yang tepat sasaran adalah kunci untuk memperpanjang harapan hidup dan meningkatkan kualitas hidup pasien kanker,” ujar Esra dalam keterangan tertulisnya.
1. Kemajuan ilmiah buka akses terapi yang lebih personal

Kanker payudara masih menjadi jenis kanker dengan prevalensi tertinggi pada wanita di Indonesia dan salah satu penyebab kematian terbesar. Namun, kemajuan ilmu pengetahuan telah membuka jalan bagi pengobatan yang lebih presisi melalui terapi berbasis biomarker.
Kini, klasifikasi kanker payudara tidak lagi terbatas pada kategori HER2-positif dan HER2-negatif, tetapi meluas hingga ke HER2-Low, HER2-Ultralow, BRCA, serta mutasi PIK3CA/AKT/PTEN. Pendekatan ini memungkinkan terapi yang lebih personal, disesuaikan dengan karakteristik genetik dan biologis masing-masing pasien.
Sebagai perusahaan biofarmasi global berbasis sains, AstraZeneca menghadirkan rangkaian terapi inovatif yang menargetkan ekspresi dan mutasi genetik tertentu. Misalnya, untuk pasien dengan kadar HER2 tinggi maupun rendah, AstraZeneca mengembangkan antibody-drug conjugate (ADC) — terapi yang menghantarkan obat langsung ke sel kanker dengan meminimalkan dampak terhadap sel sehat.
Bagi pasien dengan reseptor hormon positif (HR+), terapi hormonal generasi baru dikombinasikan dengan penghambat enzim AKT untuk mengatasi resistensi terhadap pengobatan sebelumnya. Sementara itu, pasien dengan mutasi gen BRCA kini memiliki harapan baru melalui terapi target yang mampu menghambat kemampuan sel kanker memperbaiki diri.
Untuk tipe kanker payudara yang lebih agresif, seperti triple-negative, AstraZeneca juga tengah mengembangkan kombinasi antara ADC dan imunoterapi, diharapkan dapat menjadi solusi baru bagi pasien dengan pilihan pengobatan yang selama ini terbatas.
2. Sinergi bersama BPOM percepat akses terapi inovatif

Langkah maju AstraZeneca tidak terlepas dari dukungan pemerintah, khususnya BPOM sebagai regulator kunci. BPOM dinilai berperan penting dalam mempercepat proses akses dan registrasi terapi inovatif di Indonesia.
Komitmen tersebut terlihat dari terbitnya Nomor Izin Edar untuk dua produk AstraZeneca pada Oktober 2024 dan September 2025. Selain itu, kebijakan BPOM yang memangkas waktu jalur reliance menjadi 90 hari kerja turut mempercepat pasien dalam memperoleh manfaat dari terapi mutakhir.
“AstraZeneca mengapresiasi peran krusial BPOM di bawah kepemimpinan Profesor Taruna Ikrar, yang secara konsisten mendukung percepatan akses terapi inovatif bagi pasien kanker payudara. Melalui kolaborasi yang solid, kami ingin menjembatani kemajuan sains global agar manfaatnya dapat segera dirasakan oleh masyarakat Indonesia,” kata Esra.
3. Mendorong sistem kesehatan yang adil dan merata

AstraZeneca menegaskan bahwa inovasi dalam penanganan kanker payudara harus berjalan beriringan dengan pemerataan akses bagi seluruh pasien. Kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, industri farmasi, dan pemangku kepentingan lainnya menjadi kunci dalam memastikan pengobatan yang tepat sasaran dan berkelanjutan.
“Kami percaya setiap pasien berhak mendapatkan pengobatan yang paling sesuai dengan kebutuhannya. AstraZeneca terus berinovasi dan bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk memastikan sistem penanganan kanker payudara dapat menjangkau lebih banyak pasien secara efektif dan berkelanjutan,” tutup Esra.
Melalui inovasi berbasis sains dan dukungan kebijakan yang progresif, AstraZeneca berharap dapat membuka lembaran baru dalam perjalanan penanganan kanker payudara di Indonesia — menghadirkan harapan baru bagi pasien dan keluarga mereka.