Ketika Suami Menangis Melihat Nunung Srimulat Kesakitan

Beberapa pekan sebelum dilarikan ke RS Kasih Ibu pada 10 Agustus 2014, sebenarnya Nunung sempat lebih dulu dibawa ke rumah sakit lain karena penyakit yang sama. Tepatnya H+1 lebaran 2014, atau pada 29 Juli 2014, Nunung ambruk dan dilarikan ke RS Panti Waluyo, Solo.

Ketika itu, ditemani sang suami, dokter meminta Nunung untuk segera menjalani operasi pengangkatan kista. Karena mentalnya belum siap, Nunung memohon operasi yang direkomendasikan itu agar ditunda.

Nunung pun diizinkan pulang. Tapi itu tak berlangsung lama, karena pada akhirnya ia kembali ke RS Kasih Ibu setelah kista pada rahimnya kembali bikin ulah.

Tiga pekan kira-kira waktu yang dihabiskan Nunung terbaring di RS Kasih Ibu, Solo. Ia kembali ke Jakarta pada Selasa, 19 Agustus 2014, untuk menuntaskan beberapa agenda syuting yang sempat tertunda.

Jan tentu cemas melihat Nunung yang belum sepenuhnya pulih, sudah kembali pada rutinitasnya. Maka, ia memohon pada sutradara di sana agar Nunung hanya melakoni beberapa segmen ringan saja.

Namun, sebagai seorang aktris profesional, rutinitas syuting seakan telah menjadi makanan sehari-hari bagi Nunung. Sedikit membandel, kepada pers Nunung berceloteh: "Kalau dibawa manja juga di rumah bawaanya lemes."

Sebagai suami sekaligus manajer Nunung, Jan memiliki tanggung jawab besar dalam mengatur kegiatan istrinya pascadirawat di RS Kasih Ibu. Jan mengatakan bahwa ia terpaksa membatalkan beberapa janji pentas istrinya, dan meminta maaf kepada berbagai pihak yang dirugikan.

Hingga akhir 2014, Jan lebih banyak meminta Nunung untuk beristirahat. Maka tak heran jika pada masa itu, pelawak jebolan Srimulat yang namanya menasional setelah melakoni film seri Si Doel Anak Sekolahan itu jarang sekali muncul di layar kaca.

Nama Nunung dan Jan mendadak heboh pada Jumat (19/7), setelah keduanya ditangkap petugas Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya, sekitar pukul 13.15 WIB. Mereka ditangkap di kediamannya karena diduga mengonsumsi narkotika jenis sabu.

Selain keduanya, polisi juga menangkap pria bernama Hadi Moheriyanto alias Hery alias Tabbu, yang menjual barang haram tersebut pada Nunung dan suami.

Kepala Sub Direktorat I Reserse Narkoba, Ajun Komisaris Besar Jean Calvijn Simanjuntkan, mengatakan awalnya polisi mendapat informasi dari masyarakat bahwa sering terjadi transaksi narkoba di kediaman Nunung.

“Ditemukan barang bukti satu unit handphone, dan uang Rp3.700.000 hasil penjualan sabu,” katanya, dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times di Jakarta, Jumat (19/7).