Bandung, IDN Times – Narapidana kasus e-KTP Setya Novanto kepergok pelesiran ke toko bangunan mewah di Padalarang, Kabupaten Bandung, pada Jumat (14/6) malam. Setnov, sapaan akrab Setya Novanto, tidak sampai 30 menit berbelanja di toko tersebut.
Hal itu dikatakan salah satu petugas toko yang enggan disebutkan namanya. Ia khawatir salah berucap, karena hari ini toko bangunan mewah itu tengah disorot masyarakat.
Menurut Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat, Liberti Sitinjak, pada Jumat (14/6) Setnov hilang sekitar pukul 13.45 WIB. Ia, yang baru saja menjalani rawat inap di lantai 8 Rumah Sakit Santosa, mengelabui petugas dengan meminta izin mengurus administrasi di lantai dasar.
Karena hanya izin mengurus administrasi, petugas Lapas Sukamiskin tidak menemani Setnov mengurus administrasi rumah sakit. “Petugas menjaga barang (di ruangan Setnov) dan tak menemani Setnov ke bawah,” kata Liberti, kepada IDN Times lewat sambungan telepon.
Namun, menjelang sore hari Setnov tak kunjung kembali ke ruangannya. Petugas juga tak menemukan Setnov di lantai dasar. Sekitar pukul 17.45 WIB, atau setelah empat jam tanpa pengawasan, Setnov baru kembali ke rumah sakit.
Sejauh ini, yang bisa dipastikan Liberti adalah Setnov pelesiran ke toko bangunan di Padalarang. Namun, anehnya, petugas toko yang ditemui IDN Times mengatakan bahwa Setnov tak sampai 30 menit berada di toko bangunan tersebut.
“Sebentar banget, kok. Enggak, enggak sampai selama itu (30 menit),” tutur dia, yang enggan disebutkan namanya pada Sabtu (15/6).
Kata dia, Setnov datang ke toko bangunannya sekitar pukul 15.00 WIB. “Saya ingat waktu itu baru beres adzan ashar,” katanya. Dengan begitu, ia memastikan bahwa Setnov sudah pergi meninggalkan toko bangunan sekitar pukul 15.30 WIB.
Menurut perhitungan Google Maps, rute RS Santosa Bandung, toko bangunan, dan kembali ke RS Santosa Bandung, dapat ditempuh Setnov dalam waktu sekitar 1 jam 20 menit. Jika memang hanya mengunjungi toko bangunan, total waktu yang diperlukan Setnov hanya 1 jam 50 menit.
Tak ada satu pun petugas toko yang mencurigai sosok Setnov selama berbelanja keramik pada Jumat (14/6) siang. Bahkan, kata petugas itu, tanpa pemberitaan media massa, seluruh petugas toko tak akan sadar bahwa Setnov pernah mengunjungi tokonya.
“Saya juga kaget pas muncul berita itu. Memang banyak artis dan orang terkenal yang beli keramik di sini, tapi soal Setnov kami benar-benar enggak tahu,” ujar dia.
Setelah kabar mengenai pelesiran Setnov menghebohkan media sosial, barulah para petugas toko menyadarinya. “Saya baru ngeuh bahwa bapak itu adalah Setnov,” katanya.
Menurut dia, apa yang tergambarkan dalam foto viral tentang pelesiran Setnov yang beredar viral benar adanya. Selama berbelanja di sana, Setnov menggunakan topi hitam dan masker, sambil ditemani sosok perempuan berjilbab yang menenteng tas merah (Istrinya).
“Kami berpikir orang yang bermasker itu memang lagi sakit flu,” ujarnya.
Di sisi lain, petugas toko itu memastikan bahwa Setnov tidak bertransaksi apa-apa selama berada di toko tersebut. Ia hanya banyak bertanya mengenai ragam model dan harga keramik, tanpa membawa pulang satu barang pun.
“Tanya motif, tanya harga keramik. Toko ini memang menjual keramik saja, kan. Tapi belum ada transaksi apa-apa dari yang bersangkutan,” ujarnya.