KDM Minta Kepala Daerah Anggarkan 7,5 Persen dari APBD untuk Jalan

- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, meminta 7,5% dari APBD Kabupaten/Kota dialokasikan untuk perbaikan jalan.
- Dedi menekankan bahwa alokasi anggaran infrastruktur harus diprioritaskan daripada belanja yang tidak bermanfaat bagi rakyat.
- Ia juga memastikan penggunaan anggaran dinas yang tidak produktif bisa digeser untuk perbaikan jalan dan irigasi.
Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi alias KDM meminta Kabupaten/Kota di Jawa Barat menyiapkan sebesar 7,5 persen dari total APBD untuk perbaikan jalan. Mengenai landasan hukumnya, Dedi akan menerbitkan keputusan gubernur.
Angka sebesar 7,5 persen ini, kata Dedi merupakan jumlah yang pas untuk menjaga jalan agar tetap mulus dan namun saat dilalui masyarakat untuk berkeringat dan urusan pekerjaan.
"Karena kalau tidak 7,5 persen, tetap saja jalan di Jawa Barat akan tetap rusak dan masyarakat tidak akan membedakan. Setiap jalan rusak, (masyarakat bilang) Pak Dedi, jalan goreng (rusak)," kata Dedi dikutip Sabtu (20/9/2025).
1. Anggaran untuk jalan Sukabumi sangat kecil

Kewajiban alokasi ini menurutnya akan menuntut daerah agar memprioritaskan anggaran untuk infrastruktur dibanding belanja yang tidak bermanfaat bagi rakyat. Dia mencontohkan Kabupaten Sukabumi yang hanya mengalokasikan anggaran perbaikan jalan Rp150 miliar dengan total APBD Rp4,2 triliun.
"Sampai kiamat (masalah jalan rusak) gak akan beres," kata dia.
2. Anggaran lainnya dikurangi terlebih dahulu

Menurutnya dengan postur anggaran seperti Sukabumi yang hanya mengalokasikan Rp150 miliar, Dedi menduga banyak anggaran di OPD yang dipakai untuk kegiatan tidak produktif.
"Kalau begitu harus ada skala prioritas, untuk OPD yang sekira tidak memberikan pelayanan teknis tidak anggaran tidak apa-apa," tuturnya.
Anggaran di dinas yang tidak produktif ini menurut Dedi bisa digeser agar jalan hingga irigasi bisa diperbaiki. Sampai urusan tersebut belum selesai dan diutamakan, dinas yang tidak mendapat anggaran bersabar terlebih dahulu.
"Yang lainnya mengalah dulu," katanya.
3. Dedi Mulyadi irit lakoni perjalanan dinas

Dedi juga memastikan bahwa anggaran atau tunjangan operasional untuk perjalanan dinasnya hanya diserap sangat kecil. Sejak tujuh bulan menjabat sebagai gubernur, ia hanya menggunakan uang Rp74 juta untuk perjalanan dinas dari alokasi Rp750 juta.
"Sampai Desember saya menargetkan sampai Rp100 juta saja, sisanya yang Rp600 untuk asuransi (pekerja non-formal). Ini saya memberikan contoh, agar apa? Agar pembangunan cepat kita tercapai," kata dia.