Jalur Pendakian Gunung Ciremai Kembali Dibuka

Kuningan, IDN Times - Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) kembali membuka seluruh jalur pendakian Gunung Ciremai di Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka per Kamis (3/4/2025).
Keputusan ini disambut dengan antusias oleh para pecinta alam yang telah lama menantikan kesempatan untuk kembali menjelajahi salah satu gunung tertinggi di Jawa Barat.
1. Upaya konservasi dan pemeliharaan jalur pendakian

Penutupan jalur pendakian sebelumnya dilakukan sebagai bagian dari upaya konservasi yang melibatkan berbagai pihak, termasuk komunitas pendaki, relawan lingkungan, serta pihak pengelola TNGC.
Selama masa penutupan, sejumlah perbaikan telah dilakukan untuk memastikan keamanan serta kelestarian lingkungan di sepanjang jalur menuju puncak.
Beberapa langkah pemeliharaan yang telah dilakukan mencakup perbaikan jalur. Jalur yang mengalami erosi akibat hujan dan aktivitas pendakian diperbaiki untuk mengurangi risiko longsor dan kecelakaan.
Kemudian, beberapa titik rawan telah dilengkapi dengan papan petunjuk dan tanda peringatan agar pendaki dapat lebih mudah bernavigasi.
Selain itu, TNGC bersama relawan lingkungan melakukan penanaman kembali tanaman endemik serta membersihkan area dari sampah yang sebelumnya tertinggal.
2. Antusiasme pendaki kembali terlihat

Pengumuman pembukaan kembali jalur pendakian disambut dengan antusias oleh berbagai komunitas pendaki, baik dari dalam maupun luar daerah.
Banyak pendaki yang telah lama menantikan kesempatan ini setelah jalur pendakian sempat ditutup untuk pemulihan ekosistem. Kabar ini pun langsung menyebar luas di kalangan pencinta alam.
Beberapa kelompok pendaki mulai menyusun rencana perjalanan mereka untuk kembali menjelajahi Gunung Ciremai. Gunung yang terkenal dengan keindahan alamnya ini selalu menjadi daya tarik bagi para petualang.
Mereka berdiskusi tentang rute pendakian, perlengkapan yang dibutuhkan, serta persiapan fisik yang harus dilakukan.
Andi, seorang pendaki asal Bandung, mengungkapkan rasa gembiranya atas kabar baik ini. Ia mengaku Gunung Ciremai selalu menjadi salah satu tujuan favoritnya karena memiliki jalur yang menantang serta pemandangan memukau.
"Kabar pembukaan jalur pendakian ini sangat menggembirakan, dan saya siap untuk mendaki dengan tetap mengikuti aturan yang berlaku," ujarnya.
Selain Andi, banyak pendaki lain yang juga telah bersiap-siap untuk kembali menapaki jalur Gunung Ciremai. Beberapa di antaranya merupakan pendaki pemula yang ingin merasakan pengalaman pertama mendaki gunung tertinggi di Jawa Barat ini.
Semangat dan antusiasme terlihat jelas di berbagai komunitas pendaki yang mulai berbagi informasi dan tips perjalanan.
Dengan dibukanya kembali jalur pendakian, diharapkan para pendaki dapat menikmati keindahan Gunung Ciremai dengan tetap menjaga kelestarian alamnya.
3. Pendaki wajib taati seluruh aturan

Meski jalur telah dibuka kembali, Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) menerapkan peraturan yang lebih ketat untuk menjaga keseimbangan antara kegiatan wisata dan konservasi.
Semua pendaki wajib melakukan registrasi melalui sistem daring atau langsung di pos pendakian resmi untuk memastikan pencatatan jumlah pendaki setiap harinya.
Mengingat medan yang menantang, calon pendaki harus dalam kondisi fisik prima dan wajib membawa surat keterangan sehat dari fasilitas kesehatan. Selain itu, TNGC menetapkan kuota harian agar jumlah pendaki tetap terkontrol dan dampak terhadap lingkungan bisa diminimalisir.
Setiap pendaki juga diwajibkan membawa perlengkapan yang sesuai dengan standar keamanan, termasuk pakaian, perlengkapan berkemah, dan peralatan pendakian layak.
Demi menjaga kebersihan dan kelestarian alam, seluruh pendaki harus menerapkan prinsip zero waste hiking dengan membawa kembali sampah mereka. Pihak pengelola akan melakukan pemeriksaan sebelum dan sesudah pendakian untuk memastikan aturan ini dipatuhi.