Bandung, IDN Times - Dua orang anak diduga menjadi korban pembunuhan oleh ibunya sendiri dengan cara diracun. Sementara sang ibu juga meninggal setelah mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di rumahnya. Kasus bunuh diri ini terjadi di daerah Banjaran, Kabupaten Bandung, dan informasinya baru diterima pada Jumat (5/9/2025).
Isi Surat Wasiat Ibu yang Akhiri Hidup dan Racun Dua Anaknya

Intinya sih...
Ibu meninggalkan surat wasiat meminta maaf pada keluarga dan menyatakan kelelahannya dalam hidup.
EN membunuh kedua anaknya karena tidak ingin mereka menderita, berharap mereka masuk surga.
Polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini, termasuk motif bunuh diri sang ibu dan pembunuhan terhadap kedua anaknya.
1. Minta maaf pada orangtuanya
Dalam surat tersebut, sang ibu berinisial EN (34), meminta maaf kepada keluarganya.
"Mamah, bapa, ema, bapa, teteh, aa sadayana hampura abi, hampura abi ngakakukeun kieu. abi tos cape lahir batin, abi tos teu kuat ngajalani hirup kieu, abi cape hirup ngagugulung hutang nu euweuh beresna, kalah beuki nambahan beuki dieu teh. Bari abi te apal hutang ka saha wae, sabaraha atawa urut naon.
Abi cape boga salaki gede bohong wae teh, euweuh sadarna. Abi cape dinyerihatekeun wae teh, puguh ning ku batur geus dikucilkeun, pada ngomong keun, pada mikangewa bari jeung teu ramasa salah.
Boga salaki kalah hayoh we gede bohong jeung gede hutang, Cape sugan abi jeung budak geus maot mah aya sadarna, mun henteu sadar ge keun bae nu penting teu nyangsarakeun ka budak abi.
Era karunya ngahesekeun wae lanceuk + kolot teh, abi geus eweuh mah moal ngahesekeun wae. Hampura abi teu bisa mulang tarima ka kolot jeung lanceuk-lanceuk"
(Mamah, bapa, ema, bapa, teteh, dan aa, maafkan saya. Maafkan saya melakukan hal ini.
Saya sudah lelah lahir batin, saya sudah tidak kuat menjalani hidup seperti ini. Saya lelah hidup terus-terusan terlilit utang yang tidak ada habisnya, malah semakin hari semakin bertambah. Padahal, saya tidak tahu utang kepada siapa saja, berapa jumlahnya, atau utang dari mana.
Saya lelah punya suami yang selalu bohong, tidak ada kesadarannya sama sekali. Saya lelah terus-menerus disakiti hatinya, sudah jelas-jelas dikucilkan orang lain, diomongin, dibenci, padahal tidak merasa berbuat salah.
Punya suami malah terus-terusan berbohong dan berutang. Lelah.
Saya harap, jika saya dan anak-anak sudah meninggal, dia akan sadar. Jika tidak sadar pun tidak apa-apa, yang penting tidak menyengsarakan anak-anak saya.
Saya malu dan kasihan selalu menyusahkan kakak-kakak dan orang tua. Jika saya sudah tidak ada, saya tidak akan menyusahkan lagi.Maafkan saya tidak bisa membalas budi kepada orang tua dan kakak-kakak.)
2. Tak ingin anaknya hidup dalam kesusahan
Selain itu, EN pun menuliskan bahwa dia membunuh kedua anaknya kaena tidak ingin mereka hidup menderita.
"Aa Alif, Dede Arlan, hampura mamahnya. Jalana kudu kieu, bakat ku nyaah mamah teh, daripada ditinggalkeun ku mamah, karunya ka ema.
Mamah leuwih rido ka naraka daripada ninggal Aa + dede sangsara. da Aa + dede mah can gaduh dosa. keun we mamah nu nanggung dosana ka naraka, teu rido hirup dibawa susah Wae ku mamah teh.
Hampura mamah teu tiasa nyumponan Sagala kabutuhan Aa + dede, hampura mamah teu tiasa ngabahagiakeun Aa + dede. Hampura aa teu jadi tari nya. hampura Mamah. Aa + dede mah Insha Alloh ka surga"
(Kepada: Aa Alif dan Dede Arlan. Aa Alif, Dede Arlan, maafkan mamah. Jalannya harus seperti ini, karena mamah sangat sayang. Daripada ditinggalkan oleh mamah, kasihan pada nenek.
Mamah lebih rela ke neraka daripada melihat Aa dan dede sengsara. Sebab, Aa dan dede belum punya dosa. Biar mamah saja yang menanggung dosanya ke neraka.
Mamah tidak rela hidup terus-terusan susah.
Maafkan mamah tidak bisa memenuhi segala kebutuhan Aa dan dede. Maafkan mamah tidak bisa membahagiakan Aa dan dede. Maafkan mamah, Aa tidak jadi menari ya. Maafkan mamah. Aa dan dede, insya Allah kalian akan masuk surga.)
3. Polisi masih lakukan penyelidikan
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan, dua anak yang ditemukan masing-masing berumur 1 dan 9 tahun. Keduanya diduga diracun oleh ibunya. Sementara ibunya, diketahui bunuh diri dengan cara gantung diri, pada tiang pintu kamar.
“Diduga bunuh diri, ditemukan juga surat wasiat,” katanya.
Saat ini, tim kepolisian tengah menuju lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut kematian ketiganya.
Dari foto yang didapat, kondisi sanf ibu tergantung pada tiang pintu. Sementara dua anaknya kondisi tergeletak. Mereka ditemukan tak bernyawa dalam rumahnya.