Haikal Hasan Sebut RI Peringkat Ke-8 Produk Halal

Kabupaten Sukabumi, IDN Times - Kepala Badan Penyedia Jaminan Produk Halal (BPJPH), Haikal Hasan melakukan kunjungan kerja ke Sukabumi, Kamis (23/1/2025). Dalam kunjungan tersebut, ia menyoroti bahwa Indonesia masih peringkat ke-8 sebagai negara dengan produk halal.
Oleh sebab itu, pria yang akrab disapa Babe Haikal ini mendorong agar pengusaha menggencarkan sertifikasi halal pada produk-produknya. Sementara Pemkab diminta untuk mendampingi sekaligus mengawasi.
"Kami ini datang kemari tujuannya satu, untuk menggugah para pengusaha supaya ikut berpartisipasi dalam menghalalkan produk-produk yang beredar. Juga dengan Pemda supaya lebih aware lebih melihat dan mewaspadai," kata Babe Haikal di Pendopo Kabupaten Sukabumi.
1. Kepastian halal bisa tingkatkan nilai ekonomi

Haikal menilai, tertibnya sertifikasi halal akan berpengaruh ada pertumbuhan ekonomi. Sebagai negara dengan mayoritas beragama Islam, kata dia, sudah sewajarnya produk-produk yang dihasilkan bersertifikat halal.
"Sebab dengan halal yang tertib kita bisa tumbuh produktivitas dan pertumbuhan ekonomi. Kita sekarang negara nomor delapan dalam penghasil produk halal, harusnya nomor satu. Kalau semakin banyak yang halal kan semakin banyak diterima di luar," ujarnya.
2. Dua juta lapangan kerja pendamping produk halal

Selain itu, program sertifikasi halal yang dilaksanakan pemerintah juga berpotensi membuka lapangan kerja yang baru. Dia mengatakan, BPJPH membutuhkan sekitar 2 juta orang yang nantinya akan bekerja sebagai pendamping sertikasi halal dengan upah Rp150 ribu per usaha.
"Para pendamping membantu proses pendampingan produk halal. Satu (usaha) yang didampingi itu mendapatkan jasa Rp150 ribu dari negara. Kalau dia bisa dua? tiga? sepuluh hari kerja? Rp4,5 juta. Jadi sangat bagus untuk pertumbuhan sangat merata," ucapnya.
Proses sertifikasi halal pun nantinya akan menggunakan teknologi artificial intellegent (AI). "Supaya Indonesia lebih melek lagi dalam AI untuk proses ini. Karena memang tren dunia sudah ke sana," ujarnya.
3. Ratusan produk Sukabumi ditargetkan bersertifikat halal

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman menambahkan, pemerintah menargetkan 211 ribu usaha memiliki sertifikat halal. Namun hingga saat ini baru sekitar 20 persen yang memiliki sertifikat halal.
"Secara jumlah produktivitas yang harus halal itu di 211 ribu, ini angkanya (usaha yang terdaftar) 11 ribu. Dari 11 ribu tadi disampaikan baru diangka 2 ribu jadi baru 20 persen. Kendalanya tadi si pemilik (usaha) mikirnya ada harganya (dalam membuat sertifikasi halal), padahal kami sudah gratiskan. Oleh karena itu perlu adanya sosialisasi yang lebih lanjut. Nanti ada penanganan khusus di Dinas KUMKM," kata Ade.
Ia berharap kunjungan Haikal Hasan ke Sukabumi dapat menstimulus para pelaku usaha maupun pemerintah untuk mempercepat produktivitas sertifikasi halal khususnya di bidang usaha makanan dan minuman.
"Dengan adanya produk halal mudah-mudahan akan lebih meningkatkan pertumbuhan ketenagakerjaan juga pendapatan dari mereka," ujarnya.