Bandung, IDN Times – Pemerintah Kota Bandung lewat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) telah mengirim surat pada Wali Kota Cluj-Napoca, Rumania. Isi surat itu tak lain mengundang wali kota mereka, Radu Moisin.
Niat mengundang Radu Moisin bukan tanpa tujuan. Kepala Disbudpar Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari, memang tengah mencanangkan perayaan World Experience Festival 2020 di Kota Bandung. Dan, Radu merupakan salah satu sosok di balik pelaksanaan Wolrd Experience Festival 2019.
Wali Kota Radu diundang Disbudpar Kota Bandung untuk hadir memeriahkan Asia Afrika Festival yang digelar pada akhir Juni 2019. Acara tersebut, kata Kenny, sebenarnya merupakan salah satu rangkaian dari agenda besar yakni World Experience Festival pada 2020 mendatang.
“Apabila ini jodohnya Bandung, 70 kebudayaan dari tiap negara akan tampil di Kota Bandung pada 2020 untuk World Experience Festival,” kata Kenny, kepada IDN Times di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Selasa (16/4).
Untuk meningkatkan eksistensi budaya Indonesia khususnya Kota Bandung, World Experience Festival tentu menjadi medium yang penting. Bagaimana tidak, selain didatangi oleh 70 negara di seluruh dunia, acara tersebut juga akan menjadi panggung dari beragam kesenian di Kota Bandung.
“Di dalamnya itu ada semacam multikultural, dan heritage cultural. Salah satunya mengenai folks alias musik-musik daerah, seperti itu. Ini luar biasa, karena didukung juga oleh Unesco” ujar Kenny.
stival untuk yang kelima kalinya. Festial ni didukung oleh Unesco.
Tahun ini, Wolrd Experience Festival akan digelar di Kota Cluj-Napoca, Rumania, pada 13-16 Juni 2019. Dengan gelaran tersebut, Kota Cluj-Napoca tercatat sudah lima kali menjadi tuan rumah dari festival itu.
Maka itu, kata Kenny, Radu merupakan sosok penting yang dinilai mengetahui seluk-beluk World Experience Festival. Meski demikian, hingga saat ini Sang Wali Kota belum memastikan akan datang ke Bandung pada akhir Juni 2019 untuk memenuhi undangan Asia Afrika Festival.
“Ini adalah keinginan Pemerintah Bandung, salah satunya untuk menarik minat wisatawan. Persiapannya memang harus dilakukan dari sekarang,” katanya.
Saban tahun sejak satu dekade terakhir, peringatan hari KAA tak pernah luput dari agenda pariwisata Kota Bandung. Kali ini, untuk memeriahkan acara tersebut, peringatan KAA yang puncaknya digelar pada 29 Juni 2019, akan melalui serangkaian acara dengan melibatkan total 100 ribu peserta.
“Tapi mudah-mudahan lebih dari pada itu. Karena festival Ramadhan yang kami gelar (Pada Mei 2019) juga merupakan rangkaian dari Asia Afrika Festival,” tutur Kenny.
Kepada IDN Times, Kenny mengaku menggunakan uang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp1 miliar untuk dapat menggelar Asia Afrika Festival. Tak hanya itu, Disbudpar Kota Bandung juga menerima bantuan Anggaran Pendapat dan Belanja Negara (APBN) dengan nilai sekitar Rp3 miliar.
Total anggaran sekitar Rp4 miliar masih tak cukup untuk dapat menggelar Asia Afrika Festival yang meriah. Maka itu, saat ini Disbudpar tengah membuka pintu sponsor sebesar-besarnya untuk perusahaan-perusahaan swasta di Indonesia.
“Kalau APBD sebagian, tapi hanya stimulan saja. Dari sekarang sudah mulai perusahaan-perusahaan swasta (Ditawari menjadi sponsor). Tidak hanya sponsor uang saja ya, tapi juga produk-produk kami akan terima. Misalnya produk makanan dan minuman, itu kan lumayan untuk membekali relawan,” tutur Kenny.
Meski berharap mendapatkan sponsor, kemeriahan acara Asia Afrika Festival tidak akan memaksakan kehendak. Maksudnya, Kenny tidak akan menghalalkan segala cara seandainya Disbudpar tak punya cukup anggaran dalam kegiatan tersebut.
“Kami tidak akan memaksakan. Kalau anggarannya enggak cukup, ya sudah kita kreasikan seadanya saja. Kegiatan bisa ramai itu atas terselenggaranya partisipasi masyarkat. Kalau masyarakat rela bantu pemeirntah, ya kenapa harus pakai biaya,” tutur Kenny.