[FOTO] Suasana Haru Pemakaman Maestro Seni Lukis Jeihan 'Mata Hitam'

Bandung, IDN Times - Dunia seni rupa Indonesia kehilangan maestro seni lukis Jeihan Sukmantoro. Perupa yang akrab dengan julukan sang mata hitam tersebut menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 81 tahun di studio pribadinya, Jalan Padasuka Atas, Kecamatan Cimenyan, Kota Bandung, Jumat (29/11) malam.
Sebelum meninggal, Jeihan sudah mengidap beberapa penyakit. Jeihan pun sempat terbaring lama di salah satu rumah sakit di Kota Bandung, hingga akhirnya memutuskan untuk pindah di rawat di studio pribadinya hingga tutup usia.
Kepergiannya membawa haru bagi sanak keluarga dan juga sahabat-sahabat seniman Tanah Air. Bahkan beberapa seniman memberikan sebuah puisi ciptaan mereka dan turut dibacakan ketika prosesi pemakaman Jeihan.
Selain memberikan puisi, sahabat-sahabat Jeihan yang turut hadir saat prosesi pemakaman tak lupa melantunkan doa untuk almarhum. Suasana pemakaman pun terlihat semakin haru.
Berikut momentum haru yang berhasil diabadikan IDN Times Jabar:
1. Tisna Sanjaya beserta Seniman Joga Nasirun membacakan puisi untuk almarhum

2. Membacakan dua puisi yang ditulis di kertas dengan pena warna hitam


3. Almarhum Jeihan disolatkan di masjid yang ia dirikan

4. Pendopo samping masjid menjadi tempat persemayaman terakhir sang Maestro Seni Lukis Indonesia

5. Seluruh keluarga bersama mendoakan Jeihan


6. Selamat beristirahat dengan tenang, maestro
