Dituduh Bawa Obat Terlarang, Mojang Majalengka Ditangkap di Ethiopia

Majalengka, IDN Times- Nasib nahas dialami mojang Majalengka Linda Yuliana. Berniat kerja jadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Ethiopia, mojang asal Blok Bantarnagara, Desa Liangjulang, Kecamatan Kadipaten Kadipaten itu justru berurusan dengan hukum di negara itu.
Linda, dikabarkan dipenjara dalam proses hukum, lantaran kedapatan membawa obat terlarang. Linda ditangkap di Bandara Ethiopia, saat akan berangkat ke Laos.
"Bawa coklat di tas nya. Ternyata pas diperiksa petugas di Bandara, cokelat itu obat terlarang," kata ibu kandung Linda, Dede Sumiati.
1. Sebelum ke Ethiopia, Linda jadi PMI di Taiwan

Pengalaman Linda sebagai PMI, diawali saat mengadu nasib di Taiwan. Pengalaman pertama Linda di Taiwan membuahkan hasil.
"Awalnya mah ke Taiwan, selama dua setengah tahun. Pulang, bisa bikin rumah," kata Dede.
Sepulang dari Taiwan, Linda sempat kembali berangkat ke luar negeri. China, jadi negara tujuan Linda yang kedua kalinya dengan status sebagai PMI.
Namun, pada keberangkatan yang kedua ini, tidak selancar saat ke Taiwan. Di China, Linda hanya bertahan sekitar sebulan.
"Nembe sasasih, uih. Sakit lambung (baru sebulan, pulang)," jelas Dede
Di Taiwan, Linda berkenalan dengan beberapa warga Indonesia, baik yang berstatus sebagai PMI, maupun yang sudah menetap di sana. Dari perkenalannya itu juga, Linda akhirnya berangkat ke Ethiopia.
2. Berangkat ke Ethiopia, ditawari kenalan di China, kerja nyepuh emas

Kendati relatif singkat, tetapi Linda mendapat akses baru saat berada di China. Saat bekerja di sana, dia berkenalan dengan salah satu WNI yang sudah punya suami di China.
Dari warga itu juga, Linda akhirnya berangkat ke Ethiopia. "Ada dua orang yang ditawari. Nah, kalau temannya Linda mah, ke Kamboja. Kalau Linda ke Ethiopia, tergoda tawaran gaji," jelas dia.
Keberangkatan Linda ke Ethiopia menyimpan kerancuan. Pasalnya, dia bertolak ke Ethiopia dengan persiapan yang sangat minim. Linda berangkat ke Ethiopia, setelah dihubungi kenalannya yang punya suami orang China.
"Berangkat ke Ethiopia, saat main ke temannya, di Jakarta. Jadi, saat main itu, gak pulang dulu ke sini, tapi langsung berangkat. Dari sini, bawa pakaian juga hanya tiga setel," jelas Dede.
"Berangkat ke Ethiopia, setelah lebaran idul adha. Sempat nyate-nyate (momen idul adha) juga di sini, di rumah," lanjut dia.
3. Kena pemeriksaan di bandara, Cokelat mengandung obat terlarang

Pada awal-awal keberadaannya di Ethiopia, Linda tidak langsung bekerja, sebagaimana yang dijanjikan yakni perusahaan emas. Saat itu, kata Dede, Linda mengaku hanya makan dan tidur saja.
Setelah lebih dari sepekan, kata dia, Linda mendapat tugas untuk melakukan perjalanan ke luar negeri. Namun, perjalanan itu justru menjadi petaka bagi Linda.
"Linda disuruh ke Laos. Ternyata di tas nya itu, ditaruh cokelat oleh petugas hotel. Pas di bandara, diperiksa, ternyata itu bukan cokelat asli," kata dia.
"Linda nelepon sambil nangis. Abis itu, telepon nya disita. Linda ditangkap bulan 6 (2024), dan bulan 7 katanya udah sidang. Sampai sekarang belum selesai," lanjut Dede.
Terkait kasus yang dialami anaknya, Dede mengaku hingga saat ini hanya mendapat pendampingan dari Badan Pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia (BPPMI) Majalengka.
"Belum ada (info) apa-apa dari dinas atau Kemenlu. Baru dari BPPMI. Saya berharap, ada jalan lebih baik buat anak saya," kata dia.