Disparbud Jabar Dongkrak Wisatawan Lewat West Java Railway Heritage

- Pemerintah Jabar mematangkan program West Java Railway Heritage untuk mengoptimalkan potensi wisata di Jawa Barat melalui jalur kereta api.
- Konsep cruising dari program ini dinilai memiliki potensi besar untuk meningkatkan pergerakan kunjungan wisatawan dan konektivitas jalur kereta api penumpang maupun wisata.
- Program tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan pergerakan wisatawan ke daerah non konvensional dengan kolaborasi bisnis, pemasaran, dan pengembangan destinasi wisata serta event di daerah-daerah.
Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan tengah mematangkan program West Java Railway Heritage. Program tersebut dibuat untuk mengoptimalisasi potensi wisata di Jawa Barat melalui jalur kereta api.
Gagasan itu lahir saat Disparbud Jabar menggelar rapat pekan lalu dengan dari PT. Kereta Api Indonesia (KAI), PT. Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC), PT. GoTo Gojek Tokopedia, PT. Bluebird Group, DPD Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Jawa Barat.
Selain itu, rapat juga digelar dengan melibatkan DPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat, DPD Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi (PUTRI) Jawa Barat, hingga DPD Organisasi Angkutan Darat (Organda) Jawa Barat.
1. Inovasi harus dilakukan, meski banyak tantangannya

Kadisparbud Jabar Iendra Sofyan menyampaikan program West Java Railway Heritage merupakan konsep cruising di mana wisatawan dapat turun di beberapa titik perhentian untuk menjelajahi tempat wisata.
Konsep ini dinilai memiliki potensi besar untuk meningkatkan pergerakan kunjungan wisatawan, sekaligus memaksimalkan konektivitas jalur kereta api penumpang maupun wisata yang menghubungkan berbagai daya tarik wisata di Jawa Barat.
"Pariwisata Jawa Barat sudah berjalan, tapi ada beberapa tantangan sesuai paradigma dan waktu. Artinya apapun yang terjadi kita harus tetap berinovasi," kata Iendra, dikutip, Senin (4/8/2025).
2. Pariwisata berbasis kereta api akan dihadirkan

West Java Railway Heritage juga diharapkan dapat meningkatkan pergerakan wisatawan ke daerah-daerah non-konvensional dengan memanfaatkan akses kereta api yang telah beroperasi menghubungkan Jawa Barat-Jawa Tengah/Jawa Timur, Jawa Barat-Jakarta, serta kereta Bandung Raya.
Adapun konsep kerja sama kolaborasi dan pemasaran di antaranya penyusunan paket wisata terintegrasi, promosi dan aktivasi pasar, kolaborasi bisnis dan ekosistem, penguatan branding dan pengalaman unik, monitoring evaluasi dan pengembangan, serta ekspansi nasional dan internasional.
"Jawa Barat harus terus mengembangkan pariwisatanya, salah satunya melalui wisata berbasis kereta api. Itulah potensi kami. Kenyamanan yang diberikan PT KAI maupun KCIC sudah baik. Ini bisa kami kemas menjadi sebuah branding bahwa konektivitas kereta api berbasis rel sejak pertama dibangun hingga yang modern ada di Jawa Barat," ucap Iendra.
3. Agenda pariwisata di kabupaten dan kota akan didorong

Sebelumnya, Iendra mengatakan, Disparbud Jabar akan mengoptimalkan destinasi wisata dan calender of event (COE), di mana pemerintah provinsi terus mendorong untuk memperbaiki, dan mempromosikan destinasi wisata serta event di daerah-daerah.
"Kami terus berupaya destinasi yang ada terus didorong, diperbaiki, terus dipromosikan. Lalu untuk event, kami upayakan terus terselenggara, kemudian kami monitor pelaksanaannya dan pendataannya," katanya.
Iendra menjelaskan, COE di Jabar cukup banyak, mulai dari pemerintah, komunitas, dan pihak lainnya. COE yang ada ini bisa menggerakkan ekonomi UMKM serta meningkatkan pengunjung lokal, regional, dan nasional.
"Insya Allah sampai dengan akhir tahun masih banyak event yang cukup besar yang skalanya paling tidak nasional," tuturnya.