Dedi Mulyadi Rencanakan Reaktivasi Lima Jalur Kereta Api di Jabar

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana mereaktivasi lima jalur kereta api yang sudah lama tidak aktif. Rencana tersebut dibahas bersama dengan Dirjen Perkeretaapian Kemenhub dan PT KAI sekaligus pemerintah kabupaten dan kota terkait.
Adapun reaktivasi lima jalur ini yaitu Banjar-Cijulang sepanjang 82 kilometer, Cibatu-Garut-Cikajang sepanjang 47,5 kilometer, jalur Rancaekek-Tanjungsari sepanjang 11,5 kilometer, Cipatat-Padalarang sepanjang 17 kilometer, dan Cikudapateuh (Bandung)-Ciwidey sepanjang 37,8 kilometer.
1. Bandung-Pangandaran jadi prioritas utama

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengatakan, reaktivasi jalur kereta Bandung-Pangandaran juga menjadi hal yang utama harus segera dilakukan, untuk memudahkan masyarakat dalam memanfaatkan transportasi publik.
"Reaktivasi kami yang paling dekat jalur kereta dari Bandung sampai Pangandaran. Itu baru sampai Banjar. Kami bikin itu prioritas pertama untuk diselesaikan," kata Dedi Mulyadi, dikutip Rabu (16/4/2025).
Selain jalur KA Bandung-Pangandaran, Dedi juga berencana memfokuskan reaktivasi di jalur kereta api di Garut, jalur KA dari Bogor-Sukabumi-Cianjur hingga Padalarang, kemudian juga jalur KA Bandung-Ciwidey untuk mengantisipasi kemacetan pada musim liburan.
2. Berbagi kewenangan dengan kabupaten dan kota

Sementara itu Plt Kepala Dinas Perhubungan Jabar Dhani Gumelar mengatakan, kebijakan ini pada dasarnya merupakan kewenangan pemerintah pusat, namun nantinya akan ada pembagian kewenangan dalam reaktivasi kereta api ini.
"Itu sebetulnya kewenangan di pemerintah pusat, nanti kami akan berbagi peran termasuk pemerintah kabupaten kota. Pembagian perannya nanti akan dibahas lebih lanjut. Yang pasti kami sama-sama melakukan reaktivasi jalur kereta yakni mengaktifkan kembali jalur yang sudah ada," kata Dhani.
3. Reaktivasi untuk mempermudah masyarakat

Menurut Dhani, rencana reaktivasi jalur kereta itu dilakukan dengan tiga tujuan utama yakni aksesibilitas kawasan wisata, memperluas pendistribusian logistik, dan mempermudah mobilisasi masyarakat.
"Untuk menunjang aksesibilitas menuju kawasan wisata seperti Pangandaran dan Garut, kemudian mempermudah untuk pemasaran produksi pertanian dan support kawasan industri dan mempermudah mobilisasi masyarakat," kata dia.