Cirebon Jadi Daerah Serapan Gabah Terbesar Nasional Capai 112.753 Ton

- Cirebon peringkat pertama serapan gabah beras nasional, mencapai 112.753 ton hingga 21 Mei 2025.
- Kolaborasi dengan TNI, Pemda, dan Dinas Pertanian serta pembentukan Tim Jemput Gabah mendukung penyerapan gabah beras.
- Saat ini serapan gabah beras dari 8 kantor cabang Bulog Jawa Barat mencapai 389.527 ton, stok beras mencapai 563.056 ton.
Bandung, IDN Times - Cirebon menduduki peringkat pertama secara nasional dalam hal serapan gabah. Pemimpin Wilayah Perum Bulog Jawa Barat, Mohamad Alexander mengatakan, data penyerapan gabah beras petani hingga 21 Mei 2025 mencatat, pencapaian kinerja Bulog Cabang Cirebon telah mencapai 112.753 ton.
"Sebagai salah satu daerah lumbung padi nasional, wilayah Jawa Barat ini memang mempunyai potensi serapan gabah beras yang cukup besar. Dan ini sudah terbukti dari hasil serapan panen yang sangat menggembirakan, di mana salah satu kontribusi terbesar nasional berasal dari Bulog Cabang Cirebon," katanya, Jumat (23/5/2025).
1. Tim jemput gabah jadi kunci

Realisasi penyerapan gabah beras ini tak terlepas dari strategi yang diterapkannya. Kolaborasi yang terjalin dengan berbagai pihak menjadi salah satu kunci keberhasilan, yaitu dengan melibatkan baik dengan TNI, Pemda, dan Dinas Pertanian melalui PPL-nya, serta dengan para mitra tani.
"Kolaborasi konkret juga dilakukan melalui penjadwalan prioritas panen oleh petani," jelasnya.
Selain itu, Bulog Cabang Cirebon juga telah membentuk 25 Tim Jemput Gabah. Tim tersebut setiap harinya berkeliling menjemput hasil panen petani di titik panen, dan melakukan pembayaran.
"Selain kolaborasi, keberadaan Tim Jemput Gabah ini secara umum juga sangat efektif dalam mendukung optimalisasi penyerapan gabah beras," ujarnya.
Menurut Alexander, selain dari Bulog Cabang Cirebon, penyumbang serapan gabah beras yang terbesar nasional kedua dan keempat juga berasal dari dari Jawa Barta. Untuk kontribusi terbesar nasional kedua berasal dari Indramayu sebesar 95.672 ton, dan keempat dari Karawang 77.581 ton.
2. Stok beras di Jabar hingga Mei capai 563.056 ton

Adapun secara total, Alexander mengaku, serapan gabah beras dari 8 kantor cabang yang ada di wilayah Bulog Jawa Barat saat ini telah mencapai 389.527 ton, atau 70,74 persen dari target yang dipatok hingga akhir Mei sebanyak 550.674 ton. Sedangkan jumlah stok beras yang dikuasai saat ini sebanyak 563.056 ton dan merupakan stok tertinggi sepanjang sejarah di Jawa Barat.
"Kami berkomitmen untuk terus melakukan optimalisasi penyerapan gabah beras petani sesuai harga yang ditetapkan Pemerintah sebesar Rp6.500 per kilogram. Kami optimistis, target penyerapan dapat tercapai, mengingat sejumlah kabupaten dan kota masih dalam masa panen raya," tandasnya.
Sementara itu, hasil serapan gabah petani tersebut setelah dilakukan proses pengolahan menjadi beras, nantinya beras tersebut akan menjadi cadangan beras pemerintah untuk disalurkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
3. Pemerintah klaim sudah swasembada beras

Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tembus 3,7 juta ton. Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi mengatakan jumlah tersebut masih akan bertambah menjadi 3,8 juta ton per akhir bulan ini.
"Presiden Prabowo Subianto memang mengharuskan kita memiliki Cadangan Pangan Pemerintah sekitar 3,7 sampai 3,8 juta ton di akhir bulan ini, “ kata Arief dikutip dari keterangan resmi, Rabu (21/5/2025).
Diketahui saat ini, total CBP telah mencapai 3,7 juta ton, yang sebagian berasal dari transfer stok dari 2024 sebesar 1,8 juta ton. Selain itu, produksi beras juga diprediksi mengalami surplus sekitar 8 juta ton tahun ini. Arief mengatakan, CBP disiapkan sebagai antisipasi berbagai kebutuhan pemerintah antara lain bantuan pangan dan intervensi pasar melalui program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) .