Bukan untuk Wisata, Ini Alasan Ambulans yang Angkut Penumpang

Kabupaten Sukabumi, IDN Times - Ambulans berplat F 9942 Q dihentikan Satlantas Polres Sukabumi pada Selasa (1/4/2025) kemarin karena membawa penumpang untuk membelah kemacetan di Exit Tol Bocimi. Sempat dikira membawa wisatawan, ternyata ambulans itu membawa warga yang hendak menuju Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).
Hal itu disampaikan Kepala Desa Kompa, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Yulianti. Pihak pemerintah desa pun memohon maaf atas kegaduhan yang terjadi.
"Saya kepala desa Kompa memohon maaf atas segala kesalahan dan pelanggaran yang dilakukan oleh staf kami yaitu sopir ambulans," kata Yulianti, Rabu (2/4/2025).
1. Ambulans dipakai antar warga ke lapas

Dalam pernyataan resminya, Yulianti mengklarifikasi bahwa berdasarkan hasil verifikasi, sopir ambulans tersebut tidak menggunakan kendaraan untuk tujuan wisata, melainkan untuk mengantar warga kurang mampu ke lembaga pemasyarakatan (lapas) guna mengunjungi keluarganya yang sedang menjalani hukuman.
"Setelah saya klarifikasi ternyata beliau bukan mengantar untuk berwisata tetapi mengantar warga kami yang tidak mampu ke lapas karena keluarganya ada di lapas," ujarnya.
"Kami juga sudah menindak tegas sopir ambulans, untuk ke depannya tidak lagi terjadi seperti itu," ujar Yulianti.
2. Sopir ambulans minta maaf

Di sisi lain, Yuyu (45 tahun) sopir ambulans juga mengakui kesalahannya karena menggunakan mobil ambulans desa tanpa izin. Dia juga menyebut bahwa mobil tersebut bukan untuk berwisata.
"Saya sopir ambulans desa Kompa mohon maaf terutama kepada Pemdes Kompa dan bu Lurah yang saya tidak ada izin untuk berangkat mengantarkan ibu-ibu ke lapas. Sebenarnya keberangkatan itu bukan untuk berwisata ke Palabuhanratu, ini mengantarkan ibu-ibu ke lapas untuk menjenguk anaknya yang ada di lapas," kata Yuyu.
3. Ngaku ke polisi untuk jenguk warga yang sakit

Kanit Gakkum Satlantas Polres Sukabumi, Ipda M. Yanuar Fajar menjelaskan bahwa kepolisian terpaksa menghentikan ambulans tersebut karena ada kejanggalan. Dari luar, terlihat bahwa ambulans mengangkut sejumlah orang yang tampaknya bukan tenaga medis atau pasien.
"Saat diberhentikan petugas, salah seorang penumpang ambulans mengaku bahwa ia dan rombongannya hendak besuk pasien di RSUD Sekarwangi Cibadak. Namun demikian, dengan jumlah penumpang yang banyak dan pakaian yang tidak memungkinkan, menimbulkan kecurigaan. Iya, dugaannya rombongan itu seperti hendak pergi liburan atau pergi ke tempat wisata," kata Fajar.
Petugas pun melakukan pemeriksaan dan memberikan pengarahan terkait penggunaan ambulans untuk kepentingan pribadi tidak diperbolehkan. Setelah mendapat edukasi dari petugas, sopir dan penumpang akhirnya diminta untuk putar balik.
"Setelah itu, mereka kami suruh untuk putar balik," ujarnya.