Bertambah Lagi, Klaster WO di Lembang Jadi 66 Orang Positif COVID-19

Bandung Barat, IDN Times - Jumlah kasus positif COVID-19 dari klaster wedding organizer (WO) di Kampung Sukalaksana, Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat bertambah.
Dinas Kesehatan Bandung Barat mencatat saat ini total kasus yang terpapar dari klaster WO sebanyak 66 orang. Diketahui, kasus positif di kampung tersebut ditemukan setelah satu keluarga besar memiliki usaha di bidang jasa WO menjalani tes usap.
1. Ada 8 orang sudah sembuh

Kepala Puskesmas Jayagiri, dr Yaniar Ratna Dewi mengatakan, berdasarkan pelacakan awal, kasus positif COVID-19 dari klaster itu hanya ditemukan 25 orang. Namun, setelah diperluas melacak kontak erat kepada 111 orang, jumlahnya bertambah menjadi 66 kasus positif.
"Kebanyakan tanpa gejala. Sudah ada delapan orang yang dinyatakan sembuh. Jadi masih ada 58 kasus aktif. Mereka masih isolasi mandiri," ujar Yaniar, Rabu (17/3/2021).
2. Dipantau oleh petugas Puskesmas Jayagiri

Puskesmas Jayagiri menggandeng aparat desa untuk terus memantau kesehatan dan proses isolasi mandiri warga yang positif. Hal itu dilakukan guna memutus mata rantai penyebaran virus agar tidak meluas.
"Penanganan sudah sesuai protokol semua yang terkonfirmasi positif sudah diisolasi mandiri. Kita puskesmas memantau kesehatannya. Jadi yang bergejala kita pantau bekerja sama dengan desa untuk menyediakan obatnya," kata Yaniar.
3. Dua pesta pernikahan sebelum pesta di Bandung sempat digarap

Dari hasil penelusuran, WO ini juga menggarap dua pesta pernikahan di Desa Pasirlangu, Kecamatan Cisarua dan Desa Cihideung, Kecamatan Parongpong. Dua pesta itu digarap sebelum WO menggarap pesta pernikahan di Bandung.
"Sebelum kasus ini mencuat, pasien positif sudah menggarap satu pernikahan di Pasirlangu Cisarua. Satu lagi di Cihideung Parongpong. Sekarang sedang dilakukan tracing oleh Puskesmas di wilayah masing-masing," katanya.
4. Pemilik merasakan gejala usai garap pesta pernikahan di Bandung

Sementara itu, dari pengakuan pemilik WO, Asep Sarifudin (46 tahun) mengatakan, dirinya merupakan kasus pertama dari kemunculan klaster WO. Asep mengaku dirinya merasakan gejala COVID-19 setelah menggarap pesta pernikahan di wilayah Kota Bandung.
"Gejala yang dirasa di awal itu panas dingin, demam, tulang pada sakit. Kerasanya dua harian," kata Asep.
Meski demikian, sebanyak 8 orang yang terpapar dari klaster WO ini sudah dinyatakan sembuh. Namun, masih ada 58 orang masih menjalankan isolasi mandiri di kediamannya masing-masing.