Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Beda dari RK, Dedi Mulyadi Jadikan Rumah Dinas Sebagai Museum

IDN Times/Debbie Sutrisno
IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sejak awal menjabat terus banyak membuat gebrakan-gebrakan yang menghebohkan publik. Terbaru, Dedi akan menyulap Gedung Pakuan menjadi museum yang bisa dinikmati masyarakat.

Diketahui, Gedung Pakuan sendiri merupakan rumah dinas dari Gubernur Jawa Barat. Sebelumnya, pada masa Ridwan Kamil rumah tersebut digunakan sepenuhnya bahkan pada saat itu dibuatkan kolam renang yang anggarannya menjadi sorotan publik, lantaran terlalu besar. 

1. Sebelumnya sempat dibuka untuk umum

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)
(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Kemudian, pada masa kepemimpinan Pj Gubernur Bey Machmudin, rumah dinas tersebut dibuka untuk umum dan dijadikan sebagai objek wisata. Namun, saat itu rumah dinas dibuka hanya untuk hari Sabtu dan Minggu saja.

Saat ini, Dedi Mulyadi berencana akan membuka sepenuhnya Gedung Pakuan untuk masyarakat dan bisa dijadikan tempat edukasi. Sebab bangunan heritage itu menyimpan sejarah menarik dan bisa memberikan edukasi terhadap masyarakat.

2. Museum berisi tentang sejarah

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)
(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Meski begitu, rencananya tidak seluruh area Gedung Pakuan akan dijadikan museum: hanya di sisi timur gedung yang terletak di Jalan Cicendo No 1, Kecamatan Babakan Ciamis, Kota Bandung.

Adapun nantinya museum ini akan banyak bercerita tetang awal mula dibangun hingga saat ini.

Dedi menuturkan, Gedung Pakuan menjadi saksi sejarah dari berbagai pembangunan, mulai dari jalur kereta api sampai bisnis perkebunan teh di kawasan Bandung Selatan.

"Yang pasti bercerita tentang sejarah pembangunan Gedung Pakuan itu sendiri. Kedua, menceritakan sejarah Kota Bandung. Ketiganya, ya kami terbuka saja sejarah masuknya VOC ke Jawa Barat," kata Dedi di Bandung, Rabu (2/4/2025). 

3. Dibuka untuk umum

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)
(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Museum ini rencananya berbentuk memanjang, dan dibuka setiap hari, kecuali pada hari libur. Sementara, Dedi Mulyadi sendiri selama ini banyak meninggali rumah dinas di lima keresidenan, dan terakhir dirinya banyak berada di wilayah Bogor dan Purwakarta. 

"Terbuka (untuk umum), di setiap hari kerja," ucapnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
Azzis Zulkhairil
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us