Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Bangun TPST, Podomoro Dukung Pengelolaan Sampah Mandiri

podomoro2.jpg
IDN Times/Istimewa
Intinya sih...
  • TPST Podomoro diresmikan Bupati Bandung
  • TPST mampu olah 20 ton sampah selama 8 jam
  • Sampah diolah hingga memiliki nilai ekonomis

Bandung, IDN Times - Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Podomoro Park resmi beroperasional. Fasilitas ini dibangun untuk mencapai komitmen zero waste dan mendukung sistem pengelolaan sampah mandiri, di mana seluruh sampah yang dihasilkan dari area residensial maupun tenan komersial di dalam kawasan akan diproses secara internal.

Kedepannya, fasilitas ini juga direncanakan akan mengelola sampah dari seluruh unit bisnis Agung Podomoro Land di Bandung, seperti Braga Citywalk Mall, Festival Citylink Mall, Pullman & Ibis Style Grand Central Bandung, dan Parahyangan Residences. Dengan demikian, sampah tidak berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), melainkan dikelola secara mandiri sebagai bagian dari kontribusi aktif dalam mendukung gerakan zero waste.

“Sebagai salah satu pengembang properti terbesar di Indonesia, Agung Podomoro Land tidak hanya fokus menciptakan kawasan hunian dan komersial yang berkualitas, tetapi juga pada tanggung jawab lingkungan jangka panjang. Kehadiran TPST ini menjadi aksi nyata kontribusi perusahaan dalam mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dan mandiri dalam pengelolaan sampah,” ungkap H. Noer Indradjaja, S.H., Wakil Direktur Utama Agung Podomoro Land.

1. TPST Podomoro diresmikan Bupati Bandung

podomoro.jpg
IDN Times/Istimewa

Fasilitas ini merupakan hasil kolaborasi strategis antara Podomoro Park Bandung dan PT Fajar Inovasi Terpadu, diresmikan secara simbolis oleh Bupati Bandung, Dr. H. M. Dadang Supriatna, S.Ip., M.Si., didampingi Komisaris Utama PT Fajar Inovasi Terpadu, Amir Jatmiko, S.E., dan Wakil Direktur Utama Agung Podomoro Land, H. Noer Indradjaja, S.H.

Peresmian ini juga diselenggarakan bersamaan dengan agenda penandatanganan Berita Acara Serah Terima Barang Milik Daerah Hasil Perjanjian Kerja sama, yakni Infrastruktur Jembatan Pada Ruas Jalan Cikoneng - Rancaoray Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung. Infrastruktur tersebut akan diserahkan oleh PT Pesona Mitra Kembar Mas kepada Pemerintah Kabupaten Bandung. Bertepatan pula dengan momentum 100 hari kerja Bupati, dua kegiatan tersebut menjadi simbol sinergi antara pemerintah daerah dan sektor swasta dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Bandung.

Adhi Romzi selaku Direktur Utama PT Pesona Mitra Kembar Mas dan Bupati Bandung Dr. H. M. Dadang Supriatna, S.Ip., M.Si. Menandatangani BAST Barang Milik Daerah Hasil Perjanjian Kerjasama, yakni Infrastruktur Jembatan Pada Ruas Jalan Cikoneng - Rancaoray Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung, didampingi oleh para pimpinan Agung Podomoro Land, PT Fajar Inovasi Terpadu, dan jajaran pemerintah Kabupaten Bandung pada Jumat (20/6/2025).

2. TPST mampu olah 20 ton sampah selama 8 jam

podomoro1.jpg
IDN Times/Istimewa

Dengan kapasitas hingga 20 ton sampah per hari, TPST Podomoro Park beroperasi setiap hari selama 8 jam. Guna mendukung prinsip ramah lingkungan, fasilitas ini menggunakan panel surya untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan listrik, yang membantu menekan jejak karbon dan mendorong efisiensi energi secara berkelanjutan.

Bupati Bandung, Dr. H. M. Dadang Supriatna, S.Ip., M.Si. menyampaikan sambutannya pada acara Peresmian TPST Podomoro Park di Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jumat (20/6/2025).

“Terima kasih kepada TPST (Podomoro Park) yang sudah merealisasikan. Ini adalah sebuah gebrakan yang dapat menjadi contoh, mohon pengembang yang lain juga dapat mengikuti. Tentunya dengan pengelolaan sampah ini, saya meyakini bahwa urusan sampah akan selesai di tingkat lokal,” ujar Dr. H. M. Dadang Supriatna, S.Ip., M.Si., Bupati Bandung.

“PT Fajar Inovasi Terpadu memiliki visi bahwa sampah yang masuk ke TPST tidak akan ada yang keluar, karena kami secara maksimal menjalankan zero waste movement. Kolaborasi ini menjadi contoh nyata bagaimana kepedulian bersama dapat diwujudkan melalui langkah konkret dan terukur,” ujar Amir Jatmiko, S.E., selaku Komisaris Utama PT Fajar Inovasi Terpadu.

3. Sampah diolah hingga memiliki nilai ekonomis

podomoro3.jpg
IDN Times/Istimewa

Fasilitas ini dirancang untuk mengolah sampah menjadi produk-produk bernilai ekonomis tanpa menimbulkan persoalan lingkungan. Proses dimulai dengan double sorting, yakni pemilahan sampah organik dan anorganik melalui rangkaian mesin pemilahan yang kemudian dialokasikan sesuai jenisnya oleh operator, sehingga mempercepat proses pengolahan berdasarkan jenis sampah.

Sampah organik diolah menjadi pupuk kompos dan media budidaya maggot, sementara sampah residu anorganik diubah menjadi eco-friendly ash yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar paving block. Selain itu, material bernilai tinggi yang ditemukan juga akan dikirimkan kepada pabrik daur ulang (recycling plant) untuk dimanfaatkan kembali secara berkelanjutan oleh industri daur ulang.

Share
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us