Teguh menambahkan, penyabab tambahan mengapa suhu udara Kota Bandung dan sekitarnya menjadi dingin pada puncak musim kemarau ini, ialah dampak dari suhu di wilayah Australia. Mengingat, kondisi di Negeri Kanguru itu mengalami pola tekanan udara yang relatif tinggi.
"Kemudian, menyebabkan pergerakan masa udara dingin menuju Indonesia atau lebih dikenal dengan angin monsun Australia. Yang juga merupakan penyebab utama terjadinya musim kemarau di Indonesia," katanya.
Adapun angin monsun Australia ini membawa udara yang dingin dan kering yang berada di wilayah Australia ke wilayah Indonesia yang berada di wilayah BBS (belahan bumi selatan).
BMKG Bandung memprediksi, fenomena suhu dingin ini secara empiris akan berlangsung hingga Agustus 2024. Teguh mengimbau agar masyarakat tidak panik melihat fenomena ini.
"Karena suhu dingin pada puncak musim kemarau adalah suatu fenomena yang wajar terjadi terutama untuk wilayah Indonesia di BBS," tuturnya.
Berikut data perubahan suhu di Kota Bandung selama dua pekan ini:
1 Juli 2024 : 20.6 derajat celcius
2 Juli 2024 : 20.2 derajat celcius
3 Juli 2024 : 20.6 derajat celcius
4 Juli 2024 : 21 derajat celcius
5 Juli 2024 : 20.6 derajat celcius
6 Juli 2024 : 20.8 derajat celcius
7 Juli 2024 : 20.3 derajat celcius
8 Juli 2024 : 20.6 derajat celcius
9 Juli 2024 : 20.0 derajat celcius
10 Juli 2024 : 20.8 derajat celcius
11 Juli 2024 : 19.6 derajat celcius
12 Juli 2024 :18. 0 derajat celcius
13 Juli 2024 : 17.2 derajat celcius
14 Juli 2024 : 16.6 derajat celcius
15 Juli 2024: 16.6 derajat celcius