Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Angin Puting Beliung Rusak 33 Rumah Warga di Kota Bandung

WhatsApp Image 2025-12-01 at 7.40.43 AM.jpeg
Pemantauan dampak angin puting beliung di Kota Bandung, Dok. BPBD Jawa Barat
Intinya sih...
  • Warga membutuhkan terpal untuk menutup atap rumah yang rusak akibat angin puting beliung pada Minggu (30/11/2025).
  • Beberapa rumah masih dalam kondisi atap rusak dan belum diperbaiki, sehingga perlu perbaikan cepat untuk mencegah masuknya air hujan.
  • Hasil kaji cepat mencatat 33 rumah terdampak di tiga RW berbeda, dengan kerusakan ringan hingga berat, namun tidak ada laporan korban jiwa atau warga yang mengungsi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN TimesAngin puting beliung menerjang kawasan Kelurahan Sekeloa, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, pada Minggu (30/11/2025) sekitar pukul 13.20 WIB. Peristiwa ini mengakibatkan puluhan rumah terdampak dengan tingkat kerusakan ringan hingga berat.

Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jabar Hadi Rahmat mengatakan, BPBD Kota Bandung menerima laporan awal pada pukul 13.45 WIB. Tim kaji cepat kemudian diturunkan ke lokasi dan tiba di lapangan sekitar pukul 17.00 WIB.

"BPBD Jabar langsung berkoordinasi dengan BPBD Kota Bandung setelah laporan masuk. Kami memonitor dari awal kejadian dan tim di lapangan segera melakukan kaji cepat untuk memetakan tingkat kerusakan,” ujarnya, Senin (1/12/2025).

1. Warga butuh terpal untuk menutup atap rumah

Atap rumah warga di RT2/22 Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, mengalami kerusakan akibat angin puting beliung. (Istimewa)
Atap rumah warga di RT2/22 Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, mengalami kerusakan akibat angin puting beliung. (Istimewa)

Warga menyebut hujan deras disertai angin berputar terjadi sekitar pukul 13.20–13.45 WIB. Hembusan angin merusak atap, menumbangkan bangunan ringan, dan membuat beberapa bagian rumah terbuka sehingga rawan terpapar hujan susulan.

"Hembusan anginnya kencang sekali, warga banyak yang panik karena atap beterbangan," kata Hadi

Setiba di lokasi, tim BPBD bersama unsur kewilayahan melakukan pendataan dan pengecekan rumah terdampak. Sebanyak 4 personel diturunkan untuk penanganan awal.

Menurut Hadi, kebutuhan mendesak saat ini adalah terpal untuk menutup atap yang terbuka. “Kami mengimbau warga menjauhi area bangunan yang masih berpotensi roboh. Yang terpenting sekarang memastikan rumah yang kritis bisa ditutup sementara,” ujarnya.

2. Butuh perbaikan cepat

Ilustrasi angin kencang (IDN Times/Sukma Sakti)
Ilustrasi angin kencang (IDN Times/Sukma Sakti)

Beberapa rumah masih dalam kondisi atap rusak dan belum dapat diperbaiki hingga Minggu malam. Kondisi ini dikhawatirkan berpotensi membuat air hujan masuk ke dalam rumah jika cuaca kembali memburuk.

Hadi menegaskan bahwa pemantauan lanjutan akan terus dilakukan. “Verifikasi kerusakan sedang kami perbarui. Bila ada kebutuhan tambahan, BPBD siap membantu,” katanya.

3. Berikut data rumah yang rusak

Ilustrasi angin kencang.(IDN Times/Sukma Sakti)
Ilustrasi angin kencang.(IDN Times/Sukma Sakti)

Hasil kaji cepat sementara mencatat 33 rumah terdampak di tiga RW berbeda:

RT 01–02 RW 04 (23 rumah)

3 rumah rusak berat

4 rumah rusak sedang

16 rumah rusak ringan

RT 06–07–08 RW 03 (9 rumah)

3 rumah rusak ringan/sedang di RT 06

3 rumah rusak ringan di RT 07

3 rumah rusak ringan di RT 08

RT 02 RW 15 (1 rumah)

1 rumah mengalami rusak sedang akibat tertimpa menara Telkomsel

Tidak ada laporan korban luka, korban jiwa, maupun warga yang mengungsi.

Share
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us

Latest News Jawa Barat

See More

Demi Kualitas Hidup, Patra Jasa Salurkan Fasilitas Air Layak Konsumsi

30 Nov 2025, 20:07 WIBNews