Aliansi Mahasiswa Bandung Dukung Polri, Kutuk Istilah Partai Cokelat

Bandung, IDN Times - Sejumlah mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Indonesia di Kota Bandung mendukung Polri untuk tetap menjalankan tugasnya sesuai amanat Undang-Undang.
Para mahasiswa ini mengecam penggunaan istilah "Partai Cokelat" usai penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Bentuk dukungan sejumlah mahasiswa tersebut dilakukan dalam aksi solidaritas yang digelar di kawasan Jalan Braga.
1. Fitnah dan penghinaan terhadap institusi Polri

Ketua Aliansi Mahasiswa Indonesia Indrajidt Rai Garibaldi mengatakan miris dengan adanya isu Polri yang disebut dengan partai cokelat. Dirinya menduga, isu ini muncul karena adanya implikasi dari penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Selain itu, Rai juga menegaskan bahwa cap Polri sebagai partai coklat adalah sebuah fitnah dan penghinaan terhadap institusi.
"Tapi mengapa institusi polri difitnah menjadi intitusi yang dinobatkan senagai partai coklat, itu adalah penghinaan pada institusi itu sendiri," kata Rai di sela-sela aksi
2. Polri tetap menjalankan tugasnya sesuai amanat UUD

Padahal, kata dia, Polri juga sudah menjalankan tugasnya sesuai amanat Undang-Undang yakni mengayomi dan melayani masyarakat serta memberantas kriminalitas, narkoba, kejahatan. Termasuk mensukseskan gelaran Pilkada Serentak 2024 beberapa waktu lalu.
"Kalau satu hari 24 jam tanpa ada polisi, maka negara itu akan menjadi chaos. Makanya kami disini sepakat ada 30 universitas yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Indonesia, kami hari ini bersoladiritas untuk polri," ujarnya
3. Kecam penggunaan istilah partai cokelat

Rai juga menyebut, isu partai coklat adalah bentuk penistaan terhadap kontitusi dan Undang-Undang. Oleh karena itu, pihaknya mengutuk keras terhadap oknum dan siapa saja yang menyebut polri sebagai partai coklat.
"Kami mengutuk keras kepada salah satu parpol yang mengecap bahwa Polri adalah partai coklat," pungkasnya.