Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

75 Mikrobus di Bandung Bakal Gantikan Fungsi Angkot

Ilustrasi Mikrobus . (dok. DAMRI)

Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota Bandung bakal mengganti keberadaan angkutan kota (angkot) yang selama ini mendominasi angkutan umum dengan mikrobus. Plh. Sekretaris Dishub Kota Bandung Asep Kurnia mengatakan, pada 2024 direncakan ada 75 mikrobus yang mengaspal menggantikan angkot.

"Nanti pengadaan dilakukan bertahap, dua angkot diganti dengan satu mikrobus," kata Asep saat dihubungi, Rabu (20/9/2023).

Adapun trayek mikrobus yang berjalan adalah di Cicaheum-Batununggal dengan 12 unit, Karang Setra-Cibaduyut 14 unit, Ciroyom-Cikudapateuh 14 unit, Alun Alun-Cicadas 12 unit, St. hall-Sarijadi 10 unit, dan Cicaheum-Ciwastra-Derwati 13 unit.

1. Pemilihan sopir tergantung manajemen koperasi

angkot berjejer di tempat ngetem (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Terkait sopir dan pekerja lainnya yang nanti mengoperasionalkan mikrobus, lanjut Asep, akan diambil dari sopir yang selama ini menarik penumpang menggunakan angkot. Namun, tidak semua sopir bakal diambil karena nantinya akan ada seleksi siapa yang layak bergabung.

"Sopir angkot exsisting (yang sudah ada) diseleksi oleh pihak koperasi," kata Asep.

2. Kopamas harap sopir angkot tidak kehilangan pekerjaan

IDN Times/Debbie Sutrisno

Ketua Koperasi Angkutan Masyarakat (Kopamas) Bandung Budi Kurnia menuturkan, rencana peralihan ini sudah dibicarakan sejak awal tahun oleh Pemkot Bandung bersama koperasi angkutan umum dan Organda. Rencana ini pun disambut baik karena Pemkot berencana memberikan gaji kepada supir yang sekarang pendapatannyaa sangat anjlok dengan keberadaan ojek dan taksi online.

"Lahan pekerjaan (sopir) jangan sampai hilang. Konsep awalnya memang sopir angkutan dan trayek ambil dari sini (yang sudah ada), jadi tidak ambil dari luar," kata Budi saat dihubungi wartawan, Senin (18/9/2023).

3. Harus ada keberpihakan pada pekerja angkutan umum

Penumpang menaiki angkot di Terminal Cicaheum, Bandung, Jawa Barat, Selasa (13/9/2022). (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Saat ini para pekerja di sektor angkutan umum sangat merasakan dampak digitalisasi. Belum lagi setelah pandemik COVID-19 masyarakat makin beralih memakai kendaraan pribadi, juga memakain taksi dan ojek online.

Alhasil jumlah angkot di Kota Bandung pun terus berkurang. Berdasarkan data terakhir sebelum pandemik jumlah angkot bisa mencapai 5.521 unit, tapi sekarang diperkirakan angkanya tidak berkurang 50 persen.

"Jadi untuk programnya ini kami apresiasi, asalkan kami tidak ditinggalkan," ungkap Budi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
Debbie sutrisno
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us