Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

3 Cara untuk Masuk ke Raudhah di Masjid Nabawi

potret arsitektur yang elegan di area Raudhah (vr.qurancomplex.gov.sa/msq)
potret arsitektur yang elegan di area Raudhah (vr.qurancomplex.gov.sa/msq)
Intinya sih...
  • Ribuan jemaah calon haji berharap bisa masuk ke Raudhah, Taman Surga di Kota Madinah, Arab Saudi.
  • Pemerintah menerapkan sistem ketat untuk mengatur kunjungan ke Raudhah, membuat sebagian jemaah khawatir tidak bisa masuk.
  • Jemaah calon haji dapat memanfaatkan aplikasi 'Nusuk' untuk mendapatkan kesempatan masuk ke Raudhah secara berkali-kali.

Madinah, IDN Times - Ribuan jemaah calon haji yang datang ke Kota Madinah, Arab Saudi, pasti akan sangat berharap bisa masuk ke Raudhah. Tempat yang dinamakan Taman Surga ini menjadi salah satu lokasi yang menjadi tujuan utama jemaah haji yang sudah memadati Kota Madinah.

Lokasinya berada di antara mimbar dan makam Nabi Muhammad SAW, sebagaimana sabda Rasulullah dalam hadist sahih riwayat Bukhari dan Muslim.

Banyak yang meyakini bahwa doa yang dipanjatkan di Raudhah lebih mustajab. Namun karena ruangnya terbatas dan animo jemaah sangat tinggi, pemerintah menerapkan sistem dan prosedur ketat untuk mengatur kunjungan ke tempat suci ini.

Penerapan sistem baru yang diberlakukan Pemerintah Arab Saudi membuat sebagian terhadap jemaah haji Indonesia khawatir tidak memiliki kesempatan untuk bisa masuk ke Raudhah. Sebab, untuk bisa masuk dalam Raudhah memerlukan tasrekh yang diatur Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi bersama petugas kloter dan sektor.

Namun, kendalanya adalah pembagian kartu tasrekh kepada jemaah sering kali mepet dengan waktu pergerakan jemaah calon haji yang harus bergeser ke Kota Makkah. Kendati demikian, ada sejumlah cara yang bisa dilakukan jemaah, khususnya calon haji Indonesia.

Berikut tiga tips dan cara yang bisa dilakukan jemaah calon haji untuk masuk ke Raudhah atau Taman Surga.

1. Menunggu pembagian kartu tasrekh dari PPIH Arab Saudi

IDN Times/Yogi Pasha
IDN Times/Yogi Pasha

Kepala Sektor Khusus Masjid Nabawi, Surnadi mengatakan, jemaah haji Indonesia tidak perlu mengurus sendiri izin masuk Raudhah. Izin yang disebut tasrekh, akan dibagikan PPIH Arab Saudi bersama petugas kloter dan sektor.

“Jemaah cukup menunggu arahan dari petugas kloter. Kami sudah atur waktu dan kelompoknya, agar terjadwal dan tertib,” jelas Surnadi.

Proses masuk Raudhah biasanya dibatasi hanya 20 hingga 30 menit. Selama itu, jemaah dipersilakan melaksanakan salat sunnah dan berdoa. Setelah itu, mereka diarahkan keluar agar memberi giliran bagi jemaah dari negara lain.

2. Memanfaatkan aplikasi Nusuk

IDN Times/Yogi Pasha
IDN Times/Yogi Pasha

Tim Pemandu Ibadah Haji Indonesia (TPHI) Kloter 15, Embarkasi Bekasi (JKS), Ucup Pathudin Almaarif mengatakan, jemaah yang ingin masuk Raudhah bisa melakukan tiga cara. Selain menggunakan kartu Tasrekh yang dibagikan PPIH Arab Saudi, jemaah juga bisa memanfaatkan aplikasi 'Nusuk'.

Melalui aplikasi ini, jemaah calon haji bisa mendaftarkan diri sesuai dengan waktu yang diinginkan.

"Download di playstore atau appstore. Silahkan di-download, kemudian membuat akun sendiri dan menjadwalkan secara mandiri," kata dia.

Dia menjelaskan, kedua cara masuk ke Raudhah ini memiliki kelemahan dan kelebihan sendiri. Untuk penggunaan Tasrekh memiliki kelemahan adalah jemaah harus menunggu jadwal.

"Nah, ini membuat kegelisahan jemaah. Kemarin, kepala daker sudah mengeluarkan surat edaran agar jemaah bisa menggunakan aplikasi nusuk. Sehubungan dengan penjadwalan dari syarikah harus menunggu dan bersabar. Tapi, alhamdulillah, kloter kami sudah melaksanakan," ujar dia.

Sementara kelemahan dari aplikasi Nusuk adalah jemaah tidak akan mendapatkan akses kembali selama setahun sejak diberikan kesempatan untuk bisa masuk ke Raudhah. Jadi, penggunaan kesempatan di aplikasi Nusuk hanya mendapat satu kali.

"Nah, ini hanya bisa digunakan satu kali dalam satu tahun. Jadi, jika kita umrah pada Juli setelah musim haji tidak akan bisa digunakan lagi," kata dia.

3. Gunakan fasilitas instan trek di aplikasi nusuk

IDN Times/Istimewa
IDN Times/Istimewa

Namun, kata dia, berdasarkan pengalaman, banyak jemaah calon haji yang bisa masuk ke Raudhah secara berkali-kali dengan memanfaatkan fasilitas 'instan trek' yang ada di Aplikasi Nusuk. Instan trek ini adalah fasilitas layanan yang berada di dalam aplikasi nusuk dengan melihat posisi kita yang dekat dengan Raudhah.

Artinya, jika jemaah berada dalam lingkungan Masjid Nabawi, akan memiliki kesempatan lain untuk bisa masuk Raudhah diluar kesempatan yang harus menunggu selama setahun.

"Memang sifatnya untung-untungan. Kalau kita beruntung, kita bisa mendapatkan kesempatan. Pengalaman saya, setelah keluar dari Raudhah dengan menggunakan tasrekh, saya buka aplikasi Nusuk. Di dalam aplikasi ini ada layanan instan trek yang setiap 20 menit sekali akan muncul," beber dia.

Dia menyebutkan, adanya kesempatan ini bisa dimanfaatkan jemaah untuk bisa masuk ke Raudhah secara berulang. Sebab, kesempatan ini tidak mempengaruhi penjadwalan jemaah yang menggunakan kartu tasrekh.

"Silahkan jemaah bisa memanfaatkan aplikasi Nusuk dengan instan trek," ujar dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
Paulus Risang
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us