Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

1.200 Ponpes di Jabar Diminta Bentuk Santri Siaga Bencana

Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin (IDN Times/Fatimah)

Kota Sukabumi, IDN Times - Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin meminta agar seluruh pondok pesantren yang berjumlah sekitar 1.200 untuk membentuk santri siaga bencana. Hal itu dilakukan untuk mencegah adanya bencana alam yang memakan korban seperti yang baru-baru ini terjadi di Kabupaten Sukabumi.

Diketahui, pada Rabu (13/11) lalu, dinding pematang kolam di ponpes Sukabumi ambruk diduga akibat longsor susulan. Akibatnya, empat orang santri meninggal dunia dan lima lainnya mengalami luka berat dan luka ringan.

1. Beri arahan ponpes bentuk santri siaga bencana

Ilustrasi santri di pondok pesantren. (Dok. Unusa)

Bey mengatakan, kewaspadaan akan bencana alam harus dilakukan oleh semua masyarakat termasuk masyarakat di pondok pesantren. Terlebih, kata dia, puncak hujan ekstrem akan terjadi hingga Februari 2025.

"Pertama kami meminta kepada pimpinan (ponpes) untuk membentuk santri siaga bencana karena itu penting dan ada 1.200 pesantren. Jadi mereka harus membentuk santri siaga bencana karena kita tahu dari awal November sampai Februari 2025 itu puncak hujan ekstrem atau ancaman bencana hidrometeorologi," kata Bey kepada awak media di RS Bhayangkara Setukpa Lemdiklat Polri, Kota Sukabumi, Jumat (15/11/2024).

2. Koordinasi dengan BPBD Kota dan Kabupaten

Pj Gubernur Jabar Bey saat menjenguk santri korban longsor di Sukabumi (IDN Times/Fatimah)

Pembentukan santri siaga bencana ini juga dikoordinasikan dengan BPBD kota dan kabupaten se-Jabar. Bey mengatakan, nantinya tiap asrama memiliki koordinator yang melek akan potensi dan mitigasi bencana alam.

"Kami meminta Kalak BPBD berkoordinasi ke seluruh BPBD kota kabupaten untuk berkoordinasi dengan pesantren-pesantren membentuk santri siaga bencana. Kita tahu tempat-tempat pesantren banyak asrama, jadi minimal di setiap asrama ada koordinator dan apa yang harus mereka lakukan saat terjadi bencana," jelasnya.

3. BPBD akan beri edukasi dan pelatihan mitigasi bencana

Plt Kepala Pelaksana BPBD Jabar, Anne Hermadianne Adnan (IDN Times/Fatimah)

Plt Kepala Pelaksana BPBD Jabar, Anne Hermadianne Adnan menambahkan, secara teknis BPBD akan memberikan pelatihan dan edukasi terkait santri siaga bencana. Targetnya, santri siaga ini dapat terbentuk di akhir tahun dan mulai difokuskan pada awal tahun 2025.

"Pesantren itu kan mengumpulkan orang dalam satu kawasan terutama pesantren-pesantren yang dalam kawasan rawan bencana. Nanti kita kolaborasi dengan ponpes di mana setiap gedungnya itu nanti ada emergency responsive, kita latih mereka yang dibentuk oleh yayasan atau pesantrennya," kata Anne.

"Edukasinya kita simulasikan, mereka mendapatkan ilmu pengetahuan tentang tanda-tanda bencana, juga ada aplikasi inaris dan BMKG, jadi dia bisa me-warning bisa dengan toa atau bahkan mungkin seperti yang saya bawa (peluit)," sambungnya.

Share
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
Siti Fatimah
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us