Sempat Ditahan, 22 Anak Simpatisan Rizieq Shihab Akhirnya Pulang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tasikmalaya, IDN Times - Sebanyak 22 para peserta aksi unjuk rasa bela Rizieq Shihab yang berujung anarkis akhirnya diamankan aparat Kepolisian Polres Tasikmalaya. Mereka diamankan tepat di sekitar kantor Kejakasaan Negeri Kabupaten Tasikmalaya, di mana menjadi lokasi unjuk rasa kemarin.
Setelah semalam mendekam di kantor polisi, akhirnya mereka bisa kembali ke rumah masing-masing per hari ini, Selasa (13/7/2021). "Iya alhamdulilah akhirnya setelah semalam nginap di polres anak saya bisa pulang," ujar Kokom (49 tahun), ibu dari salah satu peserta aksi asal Kecamatan Cigalontang.
1. Suasana haru ketika dijemput oleh orangtua masing-masing
Ketika hendak pulang, suasana haru sempat menghiasi kantor polisi. Terutama, ketika masing-masing dari mereka dijemput oleh orangtuanya di sana.
Kokom, misalnya, sebagai orangtua, ia tak tega melihat anaknya menginap di kantor polisi dan sempat meminta agar aparat tidak menahannya. "Anak saya itu cuman ikut-ikutan saja, karena dia itu diajak sama orang yang tak bertanggung jawab," ujar dia.
2. Setelah ditangkap polisi peserta aksi mengaku berdosa karena telah berbohong
TM (12 tahun), anak daripada Kokom, mengaku menyesal telah ikut melakukan aksi anarkis belah Rizieq Shihab. Bahkan, ia mengakui bahwa tindakannya itu membuat dirinya merasa berdosa.
Semalam, ia menangis dan terus meminta maaf sambil mencium kaki dan tangan ibunya. Ia juga memeluk sang ibu seolah enggan dilepaskan. "Maafin ade bu. Ade janji bu, enggak akan ikut-ikutan lagi. Kapok," ujar TM, di kantor polisi kemarin malam.
3. KPAID temukan fakta bahwa ada yang mengajak anak untuk ikut aksi anarkis
Sementara itu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah Kabupaten Tasikmalaya mendapati fakta bahwa anak anak diajak seseorang untuk ikut berunjuk rasa. Padahal, puluhan anak-anak itu sebenarnya tidak mengetahui tuntutan yang disampaikan terhadap Kejaksaan Negeri Tasikmalaya.
"Ada 22 dari 42 orang massa aksi merupakan anak-anak. Mereka itu diajak seseorang dan tidak tahu apa yang mau disampaikan selama unjuk rasa kemarin. Sisanya 20 orang lagi itu berusia dewasa," kata Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, saat dijumpai IDN Times, Selasa (13/7/2021).
Baca Juga: Izin Mengaji, Anak 12 Tahun Malah Ikut Aksi Bela Rizieq Shihab
Baca Juga: Hakim Anggota di Sidang Perkara Rizieq Shihab Meninggal Dunia
Baca Juga: Kesal, Massa Simpatisan Rizieq Shihab Tasikmalaya Rusak 3 Mobil Polisi