Kesaksian Pengurus Gereja GKPS Kosambi Terkait Barang Diduga Bom

- Baru tahu ada benda dan tanda silang X - Pengurus gereja baru menyadari adanya coretan tanda silang atau huruf X setelah aparat melakukan pengamanan.
- Jemaat diharap tetap tenang - Gereja mengimbau jemaat untuk tetap tenang namun meningkatkan kewaspadaan, terutama saat pelaksanaan ibadah.
- Tingkatkan kewaspadaan - Kewaspadaan perlu ditingkatkan sebelum, selama, dan setelah kegiatan ibadah berlangsung untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan.
Bandung, IDN Times - Sebuah benda berwarna hitam yang diduga bom ditemukan di depan pintu Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS), di dalam komplkes ITB Kosambi, Kota Bandung, Jumat (19/12/2025). Temuan tersebut langsung ditangani oleh aparat kepolisian untuk memastikan keamanan lokasi.
Ketua Majelis GKPS Bandung Timur, John Rizal Purba mengatakan bahwa pengurus gereja sepenuhnya menyerahkan penanganan temuan benda mencurigakan tersebut kepada kepolisian. Menurutnya, langkah itu dilakukan demi keselamatan jemaat dan masyarakat sekitar.
“Kami serahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian,” ujar John Rizal Purba saat ditemui di lokasi.
1. Baru tahu ada benda dan tanda silang X

Terkait adanya coretan tanda silang atau huruf X yang terlihat di bangunan gereja, John mengungkapkan bahwa pihak pengurus baru menyadarinya pada hari yang sama setelah aparat melakukan pengamanan.
“Kami juga baru melihat tadi setelah persenjataan,” katanya.
John menambahkan, pada malam sebelum penemuan benda mencurigakan tersebut, tidak ada aktivitas ataupun kegiatan ibadah di gereja. Hal itu membuat pihak pengurus belum dapat memastikan sejak kapan benda tersebut diletakkan di area pintu gereja.
“Kalau tadi malam tidak ada kegiatan apa pun,” ujarnya.
2. Jemaat diharap tetap tenang

Atas kejadian tersebut, pihak gereja menyampaikan imbauan kepada jemaat agar tetap tenang namun meningkatkan kewaspadaan, khususnya saat pelaksanaan ibadah.
John menegaskan imbauan tersebut tidak hanya ditujukan bagi jemaat GKPS Bandung Timur, melainkan juga kepada seluruh jemaat gereja dan umat beragama di Bandung maupun di Indonesia.
“Kami mengimbau kepada seluruh umat, tidak hanya GKPS Bandung Timur, tetapi seluruh jemaat di Bandung dan Indonesia, untuk tetap saling memberikan pengawasan, penjagaan, dan lebih teliti,” katanya.
3. Tingkatkan kewaspadaan

Ia menjelaskan kewaspadaan perlu ditingkatkan sebelum, selama, dan setelah kegiatan ibadah berlangsung, agar setiap potensi gangguan keamanan dapat diantisipasi lebih dini.
“Ketika memulai dan selesainya acara ibadah, termasuk saat berlangsungnya ibadah, supaya setiap orang yang memang tidak berkepentingan bisa terantisipasi lebih awal,” jelasnya.
Selain itu, pihak gereja juga berharap dukungan penuh dari aparat kepolisian dalam menjaga keamanan rumah ibadah, khususnya menjelang perayaan hari besar keagamaan.
“Kami tetap berharap dukungan dari pihak kepolisian,” pungkas John.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan pengamanan dan penyelidikan terkait temuan benda mencurigakan tersebut untuk memastikan situasi tetap aman dan kondusif.
















