Kasus COVID-19 Kota Cirebon Terus Naik, Faktor Utama Abai Pakai Masker

Bakal berlakukan sanksi

Cirebon, IDN Times - Kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kota Cirebon terus meningkat. Terbaru, sembilan warga dinyatakan positif usai menjalani tes usap. Penambahan kasus tersebut membuat jumlah orang corona di Kota Cirebon semakin menghawatirkan.

Jumlah kasus positif keseluruhan di Kota Cirebon per hari Kamis, (3/9/2020) berjumlah 93 orang. Pemerintah daerah setempat menuding, kelalaian masyarakat tidak menerapkan protokol kesehatan secara serius menjadi faktor utama peningkatan kasus COVID-19 secara signifikan.

1. Protokol kesehatan mulai diabaikan

Kasus COVID-19 Kota Cirebon Terus Naik, Faktor Utama Abai Pakai MaskerWali Kota Cirebon menyampaikan kronologi perawat RSD Gunung Jati yang positif. (IDN Times/Wildan Ibnu)

Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis mengatakan, tingginya lonjakan kasus COVID-19 di Kota Cirebon, pemerintah kembali menggencarkan razia masker. Hal itu didasarkan karena protokol kesehatan sudah mulai diabaikan oleh masyarakat.

Menurutnya, razia masker akan digalakan terutama kepada warga penumpang angkutan umum dan pasar tradisional. Pasalnya,  tingkat kesadaran di dua tempat tersebut masih rendah. Sehingga berpotensi sangat besar menyebarkan virus.

"Kami akan turun ke masyarakat, mengingatkan kembali menggunakan masker dan tentu akan menerapkan sangsi sosial," ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (3/9/2020).

2. Kesadaran pakai masker minim

Kasus COVID-19 Kota Cirebon Terus Naik, Faktor Utama Abai Pakai MaskerIDN Times / Hilmansyah

Dari hasil rapat evaluasi tim gugus tugas penanganan COVID-19, kesadaran masyarakat menggunakan masker masih rendah. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP4D) Kota Cirebon, Iing Daiman menyampaikan, aktivitas masyarakat di pasar tradisional yang memakai masker dengan benar hanya 33 persen.

Sementara tingkat masyarakat menggunakan masker tidak benar sebanyak 37 persen. Selanjutnya, masyarakat yang tidak pakai masker sebanyak 33 persen. Sedangkan, di angkutan perkotaankota, warga yang salah memakai masker 90 persen, selebihnya tidak menggunakan masker.

"Padahal di angkutan kota berpotensi menularkan karena jarak yang berdekatan. Di masa AKB ini ternyata membuat kesadaran masyarakat di pasar tradisional menerapkan protokol kesehatan menurun. Berbeda dengan di pasar modern," tuturnya.

3. Sosialisasi pakai masker digencarkan

Kasus COVID-19 Kota Cirebon Terus Naik, Faktor Utama Abai Pakai MaskerKurva angka kasus COVID-19 di Kota Cirebon terlihat merangkak naik. (IDN Times/Wildan Ibnu)

Pemda Kota Cirebon juga akan melibatkan pemerintah di tingkat kecamatan, lurah, hingga RW untuk terus menyosialisasikan penggunaan masker. Azis mengatakan, mereka akan dibekali masker agar menerapkan protokol kesehatan.

Bila tidak menerapkan protokol kesehatan, wali kota tak segan memberi sanksi sosial kepada masyarakat yang membandel. Tujuannya agar masyarakat lebih disiplin dan mencegah penularan virus COVID-19 semakin meluas.

"Semua akan kami libatkan untuk turun ke masyarakat. Saya sendiri akan turun setiap hari menyampaikan himbauan tersebut," tegas Azis.

4. Sekenario PSBM di tingkat RW

Kasus COVID-19 Kota Cirebon Terus Naik, Faktor Utama Abai Pakai MaskerPelajar terazia Satpol PP Kota Cirebon saat berkeliaran di tempat hiburan saat jam sekolah. (IDN Times/Wildan Ibnu)

Sebelumnya, Azis mengaku, pemerintah daerah sudah membuat skenario pencegahan dengan menerapkan pembatasan sosial berskala mikro (PSBM) di level RW. Upaya tersebut dilakukan, agar masyarakat setempat lebih pro aktif lagi melindungi diri dan keluarga dalam menangkal penularan corona.

"Kuncinya tetap tiga, pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak. Sementara, masyarakat sudah mengabaikan protokol kesehatan. Sekarang ini sudah new danger, kami diserang dari berbagai arah," katanya.

 

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya