Tito Karnavian dan Ridwan Kamil: Indonesia Akan Jadi Negara Adidaya

Tapi ada perbedaan prediksi antara Emil dan Tito

Bandung, IDN Times – Setelah Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengakhiri pidatonya di acara peresmian Masjid Al Amman Polisi Daerah Jabar, giliran Jenderal Tito Karnavian, Kapolri, yang naik panggung pada Jumat (15/2). Ada kesamaan dalam pidato keduanya, yakni membahas Indonesia sebagai calon negara super power alias berkekuatan super.
 
Keterangan yang diberikan keduanya selama berpidato saling berkelindan, mengisi satu sama lain. Jika Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, membahas soal generasi millennials sebagai agen perubahan Indonesia di masa mendatang, Tito lebih membahas tentang jumlah penduduk, dan sumber daya alam.

Tapi, ada perbedaan dari keterangan keduanya. Apa itu?

1. Indonesia akan menjadi negara berkekuatan super di usia seabad

Tito Karnavian dan Ridwan Kamil: Indonesia Akan Jadi Negara AdidayaIDN Times/Galih Persiana

Tahun 2045, tepat saat usia kemerdekaan menginjak seabad, Indonesia akan menjadi salah satu negara berkekuatan super di dunia. Setidaknya, hal tersebut yang diyakini Emil.
 
“Itu kajian ilmiah yang menyemangati kita akan menjadi bangsa terhormat di mata dunia. Tahun 2045 itu sebentar, kurang dari 26 tahun lagi; saat kita yang hadir di sini sudah menjadi lansia,” kata Emil, dalam pidatonya di Polda Jabar, Jumat (15/2).
 
Jika semuanya berjalan sesuai prediksi, Emil yakin Indonesia akan menjadi negara adidaya ketiga di dunia.

2. Tiga syarat menjadi negara berkekuatan super

Tito Karnavian dan Ridwan Kamil: Indonesia Akan Jadi Negara AdidayaIDN Times/Galih Persiana

Namun, sebelum mencapai cita-cita itu, Indonesia harus memenuhi tiga syarat utama. Pertama, lanjut Emil, ialah pertumbuhan ekonomi minimal 5 persen setiap tahunnya. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang baik, berbanding lurus dengan daya beli masyarakat Indonesia.
 
“Minimal 5 persen seperti hari ini. Sekitar 600 ribu orang Jawa Barat umroh. Indikatornya umroh saja biar gampang,” kata Emil.

Rata-rata seseorang mesti mengocek anggaran minimal Rp25 juta untuk  berangkat umroh. Dengan begitu, Emil berlogika bahwa 600 ribu penduduk Jabar berada di tingkat ekonomi mampu.
 
Syarat kedua, ialah penduduk berusia millennial yang kompetitif dalam dunia digitalisasi. “Millennial itu usia 25-40 tahunan, dalam teori generasi itu disebut generasi Y. Ada juga generasi Z, di mana usianya 25 tahun ke bawah. Kita harus membangun jiwa kompetitif bagi para millennial ini,” tutur Emil.
 
Dia berharap, Polri dan TNI bekerjasama mengawal pemuda Indonesia lebih baik dalam dunia digitalisasi. “Karena dunia digital ini punya dua sisi, baik dan buruk,” kata dia.
 
Syarat ketiga ialah pergantian kekuasaan di setiap tahunnya mesti berlangsung damai. Itulah alasan Emil bertemu dengan para petinggi Polri di Polda Jabar. “Jadi bapak-bapak mesti ingat, kalau salah satu dari tiga syarat itu tidak hadir, kita tak bisa jadi negara adidaya,” katanya.

3. Tito sepakat, bicarakan Indonesia berkekuatan super

Tito Karnavian dan Ridwan Kamil: Indonesia Akan Jadi Negara AdidayaIDN Times/Galih Persiana

Sama seperti Emil, Tito pun yakin Indonesia akan menjadi negara adidaya pada 2045. Gelar adidaya layak disematkan jika memang ekonomi Indonesia berpengaruh pada dunia.
 
Pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen, jumlah SDM produktif yang membludak, dan sumber daya alam yang terhampar, menjadi tiga alasan Tito merasa yakin Indonesia akan menjadi negara adidaya pada 2045.
 
“Dari 193 negara anggota PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa), hanya lebih kurang tujuh negara yang memiliki tiga kriteria itu,” ujar Tito, dalam pidatonya.

4. Perbedaan peringkat antara Tito dan Emil

Tito Karnavian dan Ridwan Kamil: Indonesia Akan Jadi Negara AdidayaIDN Times/Galih Persiana

Meski sepakat dengan penuturan Emil, ada ketidakselarasan antara prediksi Emil dan Tito. Ialah soal prediksi peringkat ekonomi Indonesia di tahu 2045.
 
Jika Emil menerawang Indonesia akan menjadi negara adidaya ketiga, Tito memprediksi Indonesia akan menjadi negara adidaya keempat.
 
“Banyak sekali pihak yang sudah melakukan survey analisis, dan bukan main-main mereka adalah lembaga kelas dunia. Bloomberg, World Bank, mereka akan prediksi Indonesia empat besar di tahun 2045. Setelah diprediksi pertama adalah Tiongkok, India, AS, dan Indonesia,” katanya.

5. Kapolri contohkan Singapura dan Australia

Tito Karnavian dan Ridwan Kamil: Indonesia Akan Jadi Negara AdidayaIDN Times/Galih Persiana

Maka itu, kata Tito, ada beberapa negara yang saat ini terlihat maju namun ekonominya akan dilibas Indonesia di masa mendatang. Ia memberi contoh dua negara yaitu Singapura dan Australia.
 
“Singapura tidak akan pernah menjadi negara super power, meski pun negara kaya. Karena jumlah penduduknya kecil. Di sana hanya 5 juta. Kecil, enggak punya sumber daya alam. Luas wilayahnya, kata Pak Habibi, dalam peta kita itu hanya titik kecil merah di atas Indonesia,” tutur Tito.
 
Sementara itu, Australia pun dipandang sama oleh Tito. Meski memiliki teritorial yang luas, ia memandang Australia tidak memiliki sumber daya manusia yang banyak.

“Australia luas, satu benua, kekayaan alamnya luar biasa. Tapi tidak bisa jadi super power, karena jumlah penduduknya lebih besar Jawa barat. Bahkan hanya separuhnya Jawa Barat. Angkatan kerja mereka kecil,” katanya.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya