Pandemi Bikin Rugi? Kok Dua UMKM Ini Malah Tambah Omzet?

Bagaimana cara mereka menaikkan omzet?

Bandung, IDN Times – Tokopedia terus menyasar pasar yang semakin lokal untuk mendapat posisi lebih dekat dengan masyarakat. Langkah-langkah itu diperlukan agar masyarakat mampu menemukan berbagai produk kebutuhan dari penjual terdekat.

Di Bandung sendiri, salah satu langkah yang mereka gunakan ialah berkolaborasi dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sekitar di kategori makanan dan minuman. Upaya ini dikemas dengan campaign bernama Tokopedia Nyam Bandung.

Bagaimana mereka mengemas campaign ini?

1. Ada kenaikkan transaksi kategori makanan selama pandemi

Pandemi Bikin Rugi? Kok Dua UMKM Ini Malah Tambah Omzet?Ilustrasi Tokopedia (IDN Times/Istimewa)

Head of Category Development Tokopedia, Pranidhana Mahardhika mengklaim jika kedekatan Tokopedia dengan masyarakat telah mendorong kenaikkan transaksi kategori makanan dan minuman, terutama di masa pandemi.

“Misalnya madu, batagor kuah, pisang bolen serta camilan khas Bandung seperti seblak menjadi beberapa produk di Tokopedia Nyam Bandung paling diburu masyarakat,” kata Pranidhana, dalam rilis yang diterima IDN Times, Kamis (16/9/2021).

Kylafood dan Dendeng Kukuruyuk, lanjut dia, adalah contoh UMKM Bandung di kategori makanan dan minuman Tokopedia. Mereka dinilai mampu terus beradaptasi di tengah pandemi lewat pemanfaatan teknologi, salah satunya dengan bergabung dalam kampanye Tokopedia Nyam Bandung.

2. Dendeng Kukuruyuk, bawa cita rasa internasional ke pasar lokal

Pandemi Bikin Rugi? Kok Dua UMKM Ini Malah Tambah Omzet?Ilustrasi UMKM (IDN Times/Istimewa)

Novi, pemilik Dendeng Kukuruyuk, mengatakan jika ia merasa beruntung telah dengan kreatif mengolah makanan favoritnya. Awalnya, Novi hanya ingin membuktikan kelezatan dendeng buatan sang ibunda yang berbeda dengan dendeng lain pada umumnya.

Ternyata, kata dia, resep keluarganya itu dapat dinikmati oleh masyarakat luas. “Produk kami terinspirasi dari dendeng Singapura yang kebanyakan non-halal, namun dendeng yang kami miliki ini dibuat khusus dengan bahan-bahan yang halal agar sesuai dengan tradisi, selera, dan kebutuhan masyarakat Indonesia,” kata Novi.

“Kami menggunakan daging ayam asli sebagai bahan utama dan dapat dikonsumsi langsung tanpa dimasak terlebih dahulu,” tuturnya.

Novi memulai usaha Dendeng Kukuruyuk dengan mengikuti bazar-bazar di sejumlah tempat dan bergabung dengan Tokopedia pada 2019. Namun sejak PPKM, omzet Dendeng Kukuruyuk menurun drastis sehingga Novi memutuskan untuk bergabung dengan kampanye Tokopedia Nyam.

3. Mengenal camilan tradisional Kylafood

Pandemi Bikin Rugi? Kok Dua UMKM Ini Malah Tambah Omzet?Ilustrasi UMKM (IDN Times/Istimewa)

Sama dengan Dendeng Kukuruyuk, Kylafood juga mampu meningkatkan omzetnya di tengah pandemi dengan bergabung bersama Tokopedia Nyam Bandung. Awalnya, mereka hanya membuat dua varian camilan khas Jawa Barat, dan kini telah berkembang dengan 40 varian camilan tradisional.

Galih Ruslan, Pemilik Usaha Kylafood, mengungkapkan dua produk favorit yang paling laris adalah seblak original dan batagor kuah, “Saat awal pandemi, produk kami laku keras. Omzet melonjak sebesar 40 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Galih.

Lonjakan transaksi tersebut membuat Galih harus menambah karyawan. Ia bekerja sama dengan Ketua RW setempat untuk merekrut karyawan tetap maupun paruh waktu. Galih juga memantapkan diri untuk mengembangkan terus bisnisnya lewat kanal online.

“Agar tetap relevan dengan perkembangan zaman khususnya di tengah pandemi, pemanfaatan platform digital seperti Tokopedia kini sudah menjadi sebuah keniscayaan bagi pegiat UMKM yang ingin mempertahankan bisnis,” tuturnya.

Baca Juga: Gojek dan Tokopedia Guyur Bonus ke Tim Indonesia di Olimpiade Tokyo

Baca Juga: Resep Seblak Kuah Pedas dan Gurih, Simak Cara Membuatnya yang Mudah

Baca Juga: 5 Rekomendasi Batagor di Bandung yang Sudah Teruji Kelezatannya

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya