Pengamat Politik Unpad Sebut Ridwan Kamil Rugi Jika Gabung Demokrat

Nama RK kerap dikaitkan dengan sejumlah partai politik

Bandung, IDN Times - Beberapa pekan ke belakang nama Ridwan Kamil santer dikaitkan dengan sejumlah partai politik. Setelah sempat disebut berencana masuk partai Golkar, Gubernur Jawa Barat yang sering dipanggil Emil ini disebut-sebut akan digaet sejumlah politikus partai Demokrat.

Pengamat politik dari Universitas Padjajaran Muradi menilai munculnya nama Ridwan Kamil dalam letupan internal partai politik menunjukkan sosoknya muncul sebagai figur elektoral. Menurutnya, tokoh-tokoh muda seperti Ridwan Kamil dinilai darah segar yang memiliki kapasitas untuk meningkatkan kader.

“Saya kira Kang Emil memungkinkan untuk itu, apalagi nama-nama di partai politik seperti AHY, misalnya, belum mampu mendongkrak elektabilitas," kata Muradi, Rabu (3/3/2021).

1. Jangan terburu-buru masuk partai politik

Pengamat Politik Unpad Sebut Ridwan Kamil Rugi Jika Gabung DemokratIlustrasi bendera partai politik (ANTARA FOTO/Ampelsa)

Namun, Muradi mengingatkan agar Emil tak terburu-buru dan terbujuk angin surga yang muncul dari konflik internal partai politik. Menurutnya, karena Emil berangkat menjadi kepala daerah sebagai tokoh nonpartai, maka posisi saat ini jauh lebih baik ketimbang buru-buru berbaju politik.

Peluang Emil untuk melirik partai politik menurutnya masih terbuka mengingat masih banyak partai yang belum memiliki figur yang bisa memiliki nilai elektoral tinggi.

“Kalau memungkinkan untuk bisa masuk (partai) dia harus bisa mempertimbangkan partai lain di luar partai yang menawarkan sebagai calon ketua umum. Karena banyak partai yang sebenarya belum punya kader, seperti PAN, Demokrat, NasDem," ujarnya.

Karena itu, Muradi menilai rugi jika tokoh sekelas Emil terbawa masuk ke dalam Partai Demokrat. Dengan kondisi konflik internal di partai besutan SBY tersebut, maka Emil tidak bisa memanfaatkan partai tersebut sebagai kendaraan yang solid menghadapi kontestasi Pilpres 2024.

2. Emil harus bekerja lebih baik sebagai gubernur agar dipercaya masyarakat

Pengamat Politik Unpad Sebut Ridwan Kamil Rugi Jika Gabung DemokratIDN Times/Instagram.Ridwan Kamil

Muradi pun berharap Emil memanfaatkan sisa jabatan sebagai gubernur dan tidak terburu-buru memikirkan Pilpres 2024. Mantan Wali Kota Bandung ini perlu mengoptimalkan kerja sebagai Gubernur Jabar karena akan memberikan efek elektoral luar biasa mengingat Jabar penduduknya paling besar.

Dia memberi saran agar Emil bisa kembali meningkatkan elektabilitas salah satunya melalui media sosial. Mulai dari Twiiter, Instagram, Facebook, Youtube, atau TikTok bisa dimanfaatkan.

Sejauh ini nama Emil masih meredup karena kurang dikenal masyarakat di luar Jawa Barat. Melalui media sosial yang dikelola secara masif maka dia bisa memperkenalkan diri ke berbagai daerah di Indonesia.

Hal ini harus dilakukan sekarang karena langkah untuk menjadi presiden butuh waktu lama, tidak sekadar satu atau dua tahun saja.

3. Harus berani maju dalam pemilihan presiden

Pengamat Politik Unpad Sebut Ridwan Kamil Rugi Jika Gabung DemokratDok. Humas Jabar

Emil pun lebih baik melakukan loncatan politik untuk masuk dalam Pilpres. Sebab peluang ini ada di mana dia sudah masuk dalam bursa pemilihan yang kerap disampaikan lembaga survei politik.

Jika Pilkada dan Pilpres dilakukan secara terpisah maka Emil akan kesulitan untuk maju jadi presiden maupun wakil presiden ketika nantinya ikut serta dalam Pilgub. Ketika dia terpilih kembali maka tidak lama persyaratan untuk maju dalam Pilpres sudah dibuka oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Makanya harus jumping (loncat). Kecuali memang tidak ada sama sekali yang mengusung, ya. Tapi saya pikir dengan karakter beliau masih memungkinkan karena masih ada waktu persiapan," paparnya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Dirumorkan Jadi Ketum, Demokrat: Itu Gak Mungkin!

Baca Juga: Demokrat Pecat 7 Kader, BMI Pantau Keterlibatan di Sumut

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya