Derita Pedagang di Tengah COVID-19, Bansos Tak Ada Penghasilan Nihil

Pedagang kecil berharap PSBB segera berakhir

Bandung, IDN Times - Pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jawa Barat sudah berlangsung cukup lama. Di Kota Bandung, PSBB bahkan sudah mencapai satu bulan.

Kondisi ini membuat para pedagang asongan mengernyitkan dahi. Mereka kesulitan mencari penghasilan. Dampaknya, bahan pangan untuk konsumsi sehari-hari pun susah dibeli.

Enung misalnya, salah satu istri pedagang asongan, menuturkan, sudah empat hari ke belakang dia tidak bisa makan seperti biasa. Di saat menjalankan ibadah puasa, dia dan keluarga hanya bisa minum air putih untuk sahur.

"Buka saja kita memanfaatkan takjil dari masjid. Sudah itu saja," ujar Enung ditemui di Terminal Cicaheum, Senin (18/5).

1. Kalau terminal sepi mana bisa kami cari uang

Derita Pedagang di Tengah COVID-19, Bansos Tak Ada Penghasilan NihilIDN Times/Debbie Sutrisno

Enung menuturkan, suaminya sehari-hari memang bekerja sebagai pedagang asongan di Terminal Cicaheum. Sedangkan dia kerap menjajakan makanan kecil keliling pemukiman warga.

Tapi dengan PSBB yang cukup lama dan tidak beroperasionalnya bus antarkota antarporvinsi (AKAP) maka pedagang pun tidak bisa berjualan seperti biasa. Alhasil pendapatan harian kosong.

"Sekarang kita mau dapat uang dari mana kalau terminal sepi. Pengguna bus Damri juga sedikit," ujarnya.

2. Belum dapat bantuan sosial dari manapun

Derita Pedagang di Tengah COVID-19, Bansos Tak Ada Penghasilan NihilPenyaluran bansos kota Tangerang, Rabu (13/5) (Dok. Kemensos)

Terkait dengan bantuan sosial yang sejauh ini digaungkan pemerintah pusat maupun daerah, Enung menegaskan hingga sekarang dia belum mendapatkan bantuan dari pihak manapun. Padahal dia sudah menyerahkan kartu keluarga (KK) sebagai persyaratan untuk mendapatkan bantuan sosial.

"Mana saya sampai sekarang ga ada itu bansos. Saya dah kasih data ke Pak RT minggu pertama Ramadan sampai sekarang belum juga ada yang kirim bantuan," kata Enung.

Dia berharap pemerintah daerah lebih memerhatikan warga yang berpenghasilan kecil, ketimbang warga yang masih masuk dalam kategori cukup mampu tapi justru mendapat bansos.

3. Berharap PSBB segera berakhir

Derita Pedagang di Tengah COVID-19, Bansos Tak Ada Penghasilan NihilInstagram

Dengan kondisi seperti ini, Enung sangat berharap agar PSBB bisa segera berakhir. Jika tidak, minimal bus bisa didorong untuk beroperasi kembali mengangkut penumpang.

Saat itu terjadi maka suaminya bisa kembali berjualan dan Enung beserta empat anaknya bisa makan seperti biasa, tidak mewah hanya secukupnya saja.

"Semoga yah kan Selasa itu beres. Jadi Rabu bisa kembali normal. Kita udah susah banget," pungkasnya.

4. Tolong salurkan bantuan kepada kami

Derita Pedagang di Tengah COVID-19, Bansos Tak Ada Penghasilan NihilSalah satu warga penerima BST dari Kemensos. IDN Times/Daruwaskita

Yudi, salah satu pedagang asongan yang berjualan di Terminal Cicaheum, juga merasakan dampak dari PSBB di Bandung. Sebelum adanya PSBB dia mampu berjualan rokok, permen, dan camilan lainnya kepada penumpang atau supir di terminal. Tapi sekarang kondisinya jauh berbeda.

"Sekarang siapa yang beli. Paling juga petugas. Itu aja jumlahnya kan ga banyak," ungkap Yudi.

Dia pun mengeluhkan tidak adanya bantuan kepada pekerja informal yang ada di sekitar terminal. Padahal dampak dari PSBB ini Yudi sangat menyusahkan kehidupan rakyat kecil.

Baca Juga: Ikut Terdampak Corona, Guru Ngaji dan Uztaz di Bandung Tunggu Bantuan

Baca Juga: Jokowi Perintahkan Menko PMK Percepat Penyaluran BLT dan Bansos

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya