50 Ribu Warga Miskin Baru Jabar Diperbantukan pada Proyek Padat Karya

Program ini diharap meminimalisir penambahan orang miskin

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berupaya menekan angka penambangan warga yang masuk dalam kategori miskin baru. Salah satunya, dengan mempekerjakan mereka dalam berbagai proyek padat karya khususnya di pedesaan.

"Jadi mereka yang sebelumnya tidak masuk kategori miskin, kemudian menjadi miskin, ini yang kita ajak untuk dipekerjakan. Jadi diserap untuk sektor padat karya," ujar Ridwan Kamil, Kamis (16/7).

1. Bansos juga bisa sedikit membantu warga miskin

50 Ribu Warga Miskin Baru Jabar Diperbantukan pada Proyek Padat KaryaIDN Times/Debbie Sutrisno

Di sisi lain, program yang langsung menyawar warga miskin termasuk warga miskin baru berupa bantuan sosial (bansos). Bantuan baik makanan dan uang ini diharap bisa sedikit membantu mereka untuk berbelanja keseharian.

"Instrumen ini keduanya agar meningkatkan daya beli mereka (warga miskin)," papar Emil.

2. Pandemik COVID-19 sudah pasti berdampak

50 Ribu Warga Miskin Baru Jabar Diperbantukan pada Proyek Padat KaryaIlustrasi perekonomian Indonesia diserang virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Mantan Wali Kota Bandung ini mengatakan, wabah virus corona jenis baru (COVID-19) sudah pasti berdampak pada penurunan daya beli yang kemudian berpengaruh pada perekonomian secara nasional. Maka, dia tidak kaget ketika angka kemiskinan di Jabar juga ikut meningkat mencapai 500 ribu jiwa.

Dia memisalkan, angka kemiskinan di Jabar ada 25 persen. Kemudian, karena ada pandemik ini angka warga miskin menjadi 40 persen dengan adanya virus ini.

Solusi yang paling tepat untuk menjaga angka kemiskinan tidak naik terus adalah memaksimalkan dana yang dimiliki pemerintah pusat dan daerah untuk berbelanja sebanyaknya.

"Minimal selama COVID-19 dengan belanja pemerintah sampai Desember bisa hidup jadi karyawan atau buruh pekerjaan fisik. Dua program ini menjadi salah satu yang konkrit," pungkasnya.

3. Angka orang miskin di Jabar sekarang mencapai 3,38 juta jiwa

50 Ribu Warga Miskin Baru Jabar Diperbantukan pada Proyek Padat KaryaIlustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat merilis angka kemiskinan terbaru di Indonesia. Berdasarkan data terakhir pada Maret 2020, angka kemiskinan telah naik 544,3 ribu jiwa.

Sebelumnya, angka orang miskin di Jabar sekitar 3,38 juta jiwa 6,82 persen dari total penduduk pada September 2019. Namun, sekarang angkanya menjadi
3,92 juta jiwa atau 7,88 persen.

Kepala Bidang Statistik Sosial BPS Jawa Barat Raden Gandari Adianti mengatakan, salah satu pemicu angka masyarakat miskin meningkat adalah adanya kasus COVID-19 yang sudah ada di Indonesia pada Maret 2020.

4. Pandemik virus corona berdampak cukup besar pada kenaikan angka tersebut

50 Ribu Warga Miskin Baru Jabar Diperbantukan pada Proyek Padat KaryaPexels.com/cottonbro

Berdasarkan data yang dimiliki, tren kemiskinan di Jawa Barat pada September 2014 hingga September 2019 terus menurun. Hanya saja pada Maret 2020 kembali mengalami kenaikan lantaran terjadi pandemi Covid-19.

Gandari menjelaskan, faktor penyebab penambahan angka kemiskinan di Jawa Barat pada periode September 2019 hingga Maret 2020 adalah pertama, ekonomi di Jawa Barat pada triwulan I 2020 tumbuh sebesar 2,73 persen. Namun, angka ini sebenarnya melambat bila dibandingkan dengan capaian triwulan I 2019 yang mencapai 5,43 persen.

"Jadi ada pelambatan pertumbuhan ekonomi," kata dia.

Baca Juga: Penduduk Miskin Indonesia Melonjak Jadi 26,42 Juta Gegara Virus Corona

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya