Selama Pandemik COVID-19, UMKM Sektor Kuliner Kota Bandung Anjlok 80%

Banyak pelaku UMKM pindah haluan produksi selama pandemik

Bandung, IDN Times - Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Bandung, Atet Dedi Handiman mengatakan, selama masa pandemik corona, sejumlah produk UMKM Bandung turut terdampak. Sektor kuliner pun kini banyak yang berpindah haluan.

"Fashion kerudung banyak order atau di pameran, (sekarang) turun 80 persen termasuk kuliner. Kuliner dari kue biasa (beralih) menjadi makanan peningkat daya tahan tubuh bisa naik 100 persen. Mereka beralih kesana," ujar Atet di Balai Kota Bandung, Selasa (4/8/2020).

1. Pemerintah menaikan bantuan untuk UMKM

Selama Pandemik COVID-19, UMKM Sektor Kuliner Kota Bandung Anjlok 80%Ilustrasi produk UMKM/UKM (IDN Times/Shemi)

Atet mengatakan, saat ini perintah pusat juga sedang menyiapkan program pemulihan ekonomi di tengah pandemik corona. Ia menyebut nantinya setiap pelaku usaha akan mendapat Rp2.4 juta, hibah dari pemerintah pusat.

Adapun pemerintah sebelumnya juga memberikan bantuan sebesar Rp 1.5 juta. "Sejak 1 Juli, pusat (kementerian KUKM) menyampaikan besarannya naik lagi Rp2.4 juta dan semuanya hibah," ungkapnya.

2. Awal pendaftaran penerima bantuan sangat sedikit

Selama Pandemik COVID-19, UMKM Sektor Kuliner Kota Bandung Anjlok 80%Produk UMKM di Jawa Tengah. IDN Times/Dhana Kencana

Kemudian, Atet menjelaskan, sebelumnya skenario pemberian bantuan bersifat simpan pinjam. Dimana pelaku UMKM akan dipinjamkan Rp1.5 juta dengan rinician satu juta dipinjamkan tanpa bunga dan harus lunas pada 12 bulan.

Sedangkan untuk yang Rp500 ribu merupakan bantuan. Namun, program tersebut untuk kota bandung hampir minim di awal pendaftaran, karena UMKM sudah banyak yang memeliki skill.

"Agak sedikit yang daftar karena binaan kami yang sudah skill up. Kalau ini betul-betul non formal syaratnya tidak berizin, bukan wajib pajak dan bukan penduduk Bandung yang penting berusaha di Bandung. Nilai uang di rekening pendaftar maksimal 2 juta," tuturnya.

3. Saat ini banyak UMKM Kota Bandung yang mendaftarkan diri

Selama Pandemik COVID-19, UMKM Sektor Kuliner Kota Bandung Anjlok 80%Ilustrasi produk UMKM/UKM. IDN Times/Shemi

Waktu awal program pemulihan ekonomi dari pemerintah pusat tergolong sedikit yang mendaftarkan. Ketika kini sudah diberikan Rp2,4 juta, animo masyarakat Kota Bandung meningkat untuk turut mendapatkan diri mendapat bantuan tersebut.

"Saat ini pendaftar semakin banyak mencapai 2.500 orang. hibah diberikan tidak dibatasi hanya KTP Kota Bandung," katanya.

Atet menambahkan, sampai saat ini Pemkot Bandung masih menunggu petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis dari kementerian untuk alokasi bantuan tersebut.

"Pencairan sambil berjalan tapi belum bisa banyak memberikan penjelasan teknis karena juklak juknisnya belum turun. Target 75 ribu pelaku UMKM," jelasnya.

4. Pelaku UMKM bisa langsung daftar ke kantor dinas

Selama Pandemik COVID-19, UMKM Sektor Kuliner Kota Bandung Anjlok 80%ilustrasi Produk UMKM. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Atet berharap, untuk masyarakat yang hendak mendaftarkan diri agar mendapat bantuan pemerintah, bisa melalui whatsapp, email dan bisa mendatangi Kantor Koperasi dan UMKM. Selain itu, beberapa syarat juga harus sudah terpenuhi.

"Nantinya akan dibuka membuka recovery center dimana yang terdampak, disitu ada recovery, ada coaching dan peningkatan keterampilan. Alhamdulillah sudah dimulai," kata dia.

Baca Juga: Ratusan PL di Bandung Demo Minta Pemkot Izinkan Karaoke Segera Buka

Baca Juga: Ini Alasan Pemkot Bandung Belum Izinkan Sektor Hiburan Malam Beroperasional

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya