Sekda Bandung Positif COVID Meski Sudah Divaksin, Ini Penjelasannya

Ema sudah menjalani vaksinasi COVID-19 Sinovac

Bandung, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung memberikan penjelasan kenapa Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna masih bisa terinfeksi COVID-19 meski sudah mendapatkan vaksin secara penuh.

Ema Sumarna dinyatakan terinfeksi positif COVID-19 pada Rabu (10/3/2021), malam. Sementara, Ema sudah mendapatkan dua kali suntikan vaksinasi COVID-19 produksi Sinovac di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA), Jalan Raya Kopo, Kota Bandung.

Dosis pertama yang diterima Ema Sumarna dilakukan pada Kamis (14/1/2021). Sedangkan dosis kedua pada Kamis (28/1/2021) di tempat yang sama.

1. Vaksin bukan jaminan bebas corona

Sekda Bandung Positif COVID Meski Sudah Divaksin, Ini PenjelasannyaIlustrasi Vaksin COVID-19. shutterstock.com

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Ahyani Raksanagara mengatakan, vaksinasi berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh seseorang. Kemudian, vaksin juga berfungsi untuk membuat kekebalan tubuh terhadap virus COVID-19.

"Tidak ada satu vaksin yang jamin 100 persen, ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi daya tahan tubuh seseorang kenapa dia bisa jadi terkena virus," ujar Ahyani saat dihubungi, Rabu (10/3/2021).

2. Sekda bisa jadi kena karena banyak aktifitas fisik

Sekda Bandung Positif COVID Meski Sudah Divaksin, Ini PenjelasannyaIlustrasi vaksin virus corona. Pixabay.com/Geralt

Setiap orang memiliki kondisi tubuh berbeda-beda. Ahyani menjelaskan, dalam kasus Sekda Kota Bandung, bisa jadi karena banyak kegiatan fisik. Selain itu, jumlah virus yang masuk pada Ema kekuatannya seperti apa juga belum diketahui.

"Kemudian bisa jadi karena faktor lingkungannya, udara sedang apa, atau orang di sekitar banyak dan sebagainya. Jadi banyak faktor seseorang yang menjadikan terkena virus masuk ke tubuhnya," ungkapnya.

3. Vaksinasi membantu menguatkan imun

Sekda Bandung Positif COVID Meski Sudah Divaksin, Ini PenjelasannyaIlustrasi vaksin atau jarum suntik (IDN Times/Arief Rahmat)

Tujuan seseorang divaksinasi untuk mengurangi kesakitan dan kematian. Ahyani bilang, seseorang yang diberi vaksinasi akan memiliki daya tahan untuk menangkal virus, jauh lebih besar daripada yang belum diberikan vaksin.

"Mengapa tidak 100 persen dapat menjaga kekebalan, itu karena tadi banyak faktor dan dari penelitian juga ada efikasi vaksin kan beda-beda," katanya.

4. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi

Sekda Bandung Positif COVID Meski Sudah Divaksin, Ini PenjelasannyaIlustrasi Penyuntikan Vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Seseorang yang sudah diberikan vaksin tidak memiliki gejala berat. Secara medis, menurutnya, hal tersebut dapat terjadi karena banyak faktor yang mempengaruhi virus masih masuk ke tubuh seseorang.

"Vaksinasi bisa jadi membantu pemulihan, mungkin dia bisa lebih cepat, karena tubuhnya lebih mengenal virus ini sehingga tentara di tubuhnya bisa buat perlawanan," kata dia.

5. Virus corona masih bisa masuk meski sudah divaksin

Sekda Bandung Positif COVID Meski Sudah Divaksin, Ini PenjelasannyaIlustrasi vaksin atau jarum suntik (IDN Times/Arief Rahmat)

Terpisah, ahli epidemiologi dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Panji Fortuna Hadisoemarto mengatakan, jika Sekda Kota Bandung terinfeksi dengan tidak bergejala, maka orang yang sudah divaksin itu masih mungkin terinveksi COVID-19.

Kesimpulan ini bisa berubah jika Ema Sumarna memiliki bergejala ringan atau berat. Ia menjelaskan, vakasin tidak melindungi 100 persen dan dapat mengurangi beratnya gejala.

"Dengan kata lain, kalau Sekda tidak divaksin, mungkin sakit. Tetapi kalau bergejala atau sakit berat, berarti kesimpulannya berbeda lagi, ternyata vaksin ini tidak efektif," ungkap Panji.

Adapun, Ema Sumarna saat ini belum bisa dipastikan mengalami gejala atau tidak. Kadinkes Bandung, Ahyani Raksanegara hanya menyebutkan bahwa Ema dinyatakan positif setelah sebelumnya mengali keluhan batuk, panas dan sakit kepala.

6. Vaksin bisa membantu menguatkan imun tubuh

Sekda Bandung Positif COVID Meski Sudah Divaksin, Ini PenjelasannyaVaksin COVID-19 Sinovac pada 19 Juli 2020 tiba di Soetta dan langsung dibawa ke Bandung untuk segera mulai Uji Klinis oleh Biofarma dan FK Unpad. Dok. IDN Times/bt

Panji menambahkan, efektifitas vaksin juga bisa dilihat dari proses penyembuhan Ema Sumarna. Menurut dia, jika Ema dinyatakan sembuh dalam beberapa hari ke depan maka dipastikan vaksin membantu menguatkan kembali imun tubuh.

"Artinya, mungkin dalam kondisi orang tidak dicek (swab test) secara rutin, orang itu masih bisa terinfeksi sebenarnya, tetapi tidak jadi sakit, jadi tidak ketahuan. Kalau tidak sakit mungkin dia tidak menularkan, mungkin virusnya masuk, menginfeksi tetapi kemudian bersih dengan cepat karena vaksin tadi," tuturnya.

7. Bisa jadi vaksin melindungi 100 persen dari corona

Sekda Bandung Positif COVID Meski Sudah Divaksin, Ini PenjelasannyaIlustrasi Penyuntikan Vaksin (ANTARA FOTO/AAP Image/David Mariuz via REUTERS)

Meski begitu, Panji menerangkan, vaksinasi itu penting. Efikasi vaksin itu bisa sampai 65 persen dari 100. Ia mencontohkan, dari 100 orang yang divaksin 65 persen bisa terlindungi dari corona, dan 35 tidak terlindung.

Akan tetapi, bisa jadi dari 100 orang yang divaksin, semua orang terlindung tetapi perlindungannya tidak 100 persen, artinya bisa terinfeksi tetapi tidak jadi sakit berat.

"Jadi orang divaksin masih bisa terinfeksi, kalau orang terpapar virusnya masih bisa masuk ke dalam sel, sehingga dia terdeteksi tapi tidak bisa berkembang lebih jauh sampai menyebabkan sakit," kata dia.

Baca Juga: [BREAKING] Sudah Disuntik Vaksin, Sekda Kota Bandung Positif COVID-19

Baca Juga: Sekda Bandung Positif COVID, Oded Cari Plh Pengganti Ema Sumarna

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya