Renovasi Masjid Gedung Sate Telan Korban, Kuli Alami Patah Tulang
Ilustrasi (ANTARA/Anis Efizudin)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Seorang kuli bangunan bernama Juan mengalami patah tulang bagian kaki usai jatuh dari ketinggian tujuh meter, saat memperbaiki plafon Masjid Al-Muttaqin di area komplek Gedung Sate, Kamis (2/10/2023) pukul 09:57 WIB.
Juan merupakan pekerja dari CV Bumi Besemah Sentosa yang dikontrak Sub Bagian Rumah Tangga Setda Provinsi Jabar. Berdasarkan keterangan saksi berbama Ridwan, Juan sempat mengalami pingsan setelah jatuh.
"Sempat pingsan, kepala sama badannya kurang tahu, kakinya patah, jatuhnya tinggi," ujar Ridwan.
Berdasarkan informasi, korban juga tidak memakai alat pengaman diri (APD) yang lengkap ketika kejadian. Sementara para pekerja renovasi atap lainnya diminta untuk pulang.
1. Prosedur K3 diklaim sudah diterapkan
ilustrasiKasubag Rumah Tangga, Biro Umum Setda Provinsi Jawa Barat, Ovie Artika yang juga sebagai penanggung jawab proyek ini membantah dirinya mengabaikan prosedur pengamanan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
"Kalau misalkan K3 antisipasi kami sudah jelas kan ya. Kedua, kami sudah bicara tentang tenaga K3 untuk setiap pekerjaan dan ada pengawas. Itu sudah kami sampaikan juga di awal," kata Ovie ketika dihubungi media.
2. Kejadian ini di luar kuasa Biro Umum
Ilustrasi BPJS Ketenagakerjaan. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)Peristiwa ini menurutnya berada di luar kekuasaanya sebagai penanggung jawab proyek. Menurutnya, Sub Bagian Rumah Tangga tidak bisa mengawasi pekerja setiap saat karena sudah ada mandor atau pengawas.
"Terkait ada kejadian di lapangan, itu sebenarnya di luar kuasa kami untuk memperingatkan setiap menit, setiap detik. Cuma kondisi di lapangan, saya juga tidak bisa ngecek setiap hari karena memang sudah ada teman-teman pengawas," katanya.
3. Pemprov Jabar juga pastikan pengerjaan proyek dipantau oleh mandor
Ilustrasi Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat (IDN Times/Debbie Sutrisno)Lebih lanjut, Ovie mengatakan, korban jatuh ketika hendak mengambil suatu barang yang ada di atas tangga susun dekat plafon masjid. Namun, korban diduga tersandung hingga akhirnya jatuh dari ketinggian sekitar tujuh meter.
"Tiba-tiba kesandung atau apa, kurang pasti sih jawabannya, karena kan bukan saya yang menjalaninya ya," kata dia.
Ovie kembali membantah bahwa pemerintah telah mengabaikan prosedur K3 dalam proyek pergantian atap itu. Sebab ada satu orang mandor yang sudah ditugaskan untuk melakukan pengawasan.
"Kalau misalnya kita kecelakaan di jalan pun harusnya bisa dicegah ya. Cuma namanya kecelakaan kan, kita tidak tahu apa yang akan terjadi ya," kata dia.
Baca Juga: Ratusan Orang Aksi di Depan Gedung Sate Beri Dukungan pada Palestina
Baca Juga: Flare hingga Bom Molotov Warnai Aksi Ratusan Mahasiswa di Gedung Sate
