Pemkot Bandung Belum Batasi Kawasan Klaster Covid-19 Secapa AD

Padahal Gubernur Jawa Barat sudah minta segera PSBM

Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota Bandung belum memutuskan untuk mengisolasi penuh wilayah Secapa AD, Jalan Hegarmanah, Kota Bandung, yang menjadi klaster penyebaran virus corona terbesar di Indonesia. Ketua Harian Gugus Tugas COVID-19 Kota Bandung Ema Sumarna mengaku baru akan mengusulkan dua opsi penanganan.

"Jadi nanti apakah mau blokir seluruh wilayah kecamatan atau mengambil radius dari titik klaster Secapa AD, kami belum putuskan. Ternyata ada 8 RW saling berdekatan dengan titik klaster Secapa AD," ujar Ema melalui keterangan resminya, (12/7).

Adapun, soal usulan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Pemkot Bandung baru akan menimbang dan akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait lainnya.

1. Pemkot masih belum putuskan berapa posko yang akan disediakan

Pemkot Bandung Belum Batasi Kawasan Klaster Covid-19 Secapa ADIDN Times/Humas Bandung

Saat ini, Ema mengaku telah melakukan koordinasi dengan aparat kewilayahan atau Gugus Tugas Kecamatan untuk menimbang semua opsi tersebut. Sehingga, saat ini keputusan masih belum bisa ditegaskan apakah akan tutup penuh atau hanya sebagian wilayah.

"Ada 8 RW yang berada di tiga kelurahan Ledeng, Hegarmanah dan Cimbeuluit di Kecamatan Cidadap yang berdekatan langsung dengan lokasi Secapa AD. Pilihan mana yang akan diambil, apakah keseluruhan atau mengambil dari radius titik klaster Secapa AD, kami belum tentukan," ungkapnya.

"Kalau itu ditentukan, kami juga harus mempertimbangkan berapa posko yang disiapkan dan tindakan yang akan dilakukan," tambahnya.

2. Kemungkinan besok lusa PSBM baru akan diberlak

Pemkot Bandung Belum Batasi Kawasan Klaster Covid-19 Secapa ADIDN Times/Yogi Pasha

Kedua keputusan tersebut menurutnya harus segera diambil berdasarkan rekomendasi Gugus Tugas Kecamatan. Adapun hasilnya nanti akan langsung dianalisa kembali dan langsung diserahkan pada Wali Kota Bandung.

"Ini kedaruratan. Ini masalah kesehatan, dan dampaknya masalah nyawa. Saya harapkan secepatnya kalau ada kesepakatan, ajukan segera sehingga Perwal keluar lusa dan (PSBM) bisa diberlakukan," katanya.

3. Ratusan orang akan segera lakukan rapid test

Pemkot Bandung Belum Batasi Kawasan Klaster Covid-19 Secapa ADPexels/Edward Jenner

Dalam keadaan darurat, sudah seharusnya mobilitas masyarakat dibatasi. Tak hanya itu, pemberian rapid test pada orang yang ada di wilayah sekitar juga akan dilakukan.

"Kita akan tahu kalau sudah ada datanya. Tadi sudah dapat informasi ada 450 orang yang nanti sekitar Rabu-Jumat akan dilakukan rapid test," jelasnya.

4. Aparat kewilayahan diminta fokus lacak perdaran masyarakat

Pemkot Bandung Belum Batasi Kawasan Klaster Covid-19 Secapa ADIDN Times/Debbie Sutrisno

Jika jumlah tersebut dirasa belum maksimal, Ema meminta aparat kewilayahan untuk mengejar terus dan mengecek tuntas pergerakan masyarakat sekitar. Bahkan, tidak hanya  rapid test, Pemerintah Kota Bandung juga akan melakukan swab test kepada masyarakat sekitar.

"Tadi kan ada 8 RW yang paling berbatasan. Cari lagi kalau misalnya ada yg reaktif akan ditindaklanjuti dengan swab," kata dia.

Baca Juga: 5 dari 191 Tenaga Kesehatan di Jabar yang Positif COVID-19 Meninggal

Baca Juga: Secapa AD Jadu Klaster Corona Terbesar, Pemkot Bandung Lanjutkan AKB

Baca Juga: Pemprov Jabar: Penularan COVID-19 di Secapa AD Kemungkinan dari Dalam

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya