Pembatalan Konser Greenlane Bandung Coreng Citra Pariwisata Jabar

Disparbud Jabar minta kabupaten kota perketat izin event

Bandung, IDN Times - Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Jawa Barat turut berkomentar mengenai kasus oknum promotor konser Greenlane Bandung yang menggunakan duit kegiatan, hingga berujung pada pembatalan pagelaran.

Kepala Disparbud Jawa Barat, Benny Bachtiar mengatakan, peristiwa ini seharusnya bisa dicegah oleh masing-masing dinas pariwisata di kabupaten dan kota. Sebab, kasus seperti ini akan mencoreng dunia pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Memang kalau kondisi seperti itu kelihatannya perlu ada imbauan kepada kabupaten kota di dalam penyelenggaraan event, mesti hati-hati sekali karena ini berdampak pada citra pariwisata di Jabar," ujar Benny saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Senin (6/11/2023).

1. Disparbud akan kirim surat ke kabupaten kota

Pembatalan Konser Greenlane Bandung Coreng Citra Pariwisata Jabarilustrasi konser (pexels.com/Thibault Trillet)

Selain itu, Benny menjelaskan, imbauan ini akan disampaikan secara resmi pada kabupaten dan kota melalui surat edaran. Surat itu nantinya akan menjadi dasar dinas pariwisata di kabupaten kota agar lebih selektif dalam memberikan izin.

"Insyaallah akan kami kirim surat imbauan," kata dia.

2. Konser batal akibat Promotor Greenlane tilap uang miliaran rupiah

Pembatalan Konser Greenlane Bandung Coreng Citra Pariwisata JabarIlustrasi KPK (IDN Times/Mardya Shakti)

Untuk diketahui, pembatalan konser Greenlane viral di media sosial Instagram dan Twitter. Dalam video itu terlihat Promotor Greenlane, Bagus Rahmat Setiaji, meminta maaf karena acara harus dibatalkan.

"Pada bulan Maret, saya diinvestasikan oleh investor saya sebesar Rp1,5 miliar. Dana tersebut saya mengakui terpakai untuk kehidupan saya pribadi, kehidupan foya-foya saya, dan juga pembayaran seluruh hutang saya," ujar Bagus dalam video.

Dia menjelaskan, sejak awal hingga pertengahan tahun 2023, sudah ada uang investor Rp1,5 miliar dan uang hasil gadai rumah dan mobil sebesar Rp990 juta. Hanya saja, uang itu terpakai hingga akhirnya para penonton diterlantarkan.

"Rp1,5 miliar itu dengan kondisi terpakai Rp300-400 juta. Dengan kayak gitu saya berniat menutupi uang Rp1,5 miliar itu dengan pinjaman pribadi. Pertama saya pinjam dengan salah satu orang Rp390 juta, dengan jaminan mobil saya. Kedua, saya meminjam Rp800 juta dengan jaminan rumah saya. Intinya dari total investasi Rp2.960 miliar, Rp1,5 miliar dana kerja sama investasi, Rp390 juta, dan Rp800 juta pinjaman saya pribadi," katanya, menjelaskan.

3. Promotor janji mengembalikan semua uang investor

Pembatalan Konser Greenlane Bandung Coreng Citra Pariwisata Jabarilustrasi investor (IDN Times/Aditya Pratama)

Selama menjelaskan secara rinci kronologi, suara penonton begitu hening menyimak. Dalam video tersebut, Bagus mengatakan, dirinya bakal mengganti rugi uang miliaran rupiah itu. Namun diungkapkanya, dia baru berhasil mengumpulkan Rp620 juta.

"Dengan obrolan tadi di sana, saya sebagai Bagus Rama Setiaji, bertanggung jawab penuh atas konsekuensi hukum atau pun utang-piutang yang akan saya jalani. Saya tidak akan kabur sejengkal pun dari permasalahan yang saya buat," ujar Bagus.

"Insyaallah teman-teman jadi saksi, saya juga sudah berusaha untuk menutupi total acara pada hari ini tapi belum bisa maksimal. Dari usaha menggantikan, yang masuk baru masuk sekitar Rp620 juta. Saya punya itikad untuk mengembalikan semuanya," kata dia.

Adapun gelaran ini rencananya akan mendatangkan para musisi-musisi tanah air dan luar negeri. Seperti Talitha dan Babychair dari Malaysia, Cosmo Pyke dari Inggris, dan musisi top ibu kota seperti White Chorus, Silampukau, Ramengvrl, hingga Fariz RM.

Baca Juga: Pelaku Penggelapan Uang Konser Greenlane Bandung Tak Ditangkap Polisi

Baca Juga: Greenlane Festival di Bandung Gagal, Panitia Tilep Uang Rp1,5 Miliar

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya