Kirim Surat ke Nadiem Makarim, IKA UPI: Setuju USBN dan UN Dihapus

Surat dikirim berdasarkan hasil kegiatan seminar nasional

Bandung, IDN Times - Ikatan Alumni Universitas Pendidikan Indonesia (IKA UPI) departemen Sejarah, mengirimkan beberapa rekomendasi soal revitalisasi profesionalisme guru kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Makarim.

Ketua IKA Sejarah UPI, Prof. Dr. Dadan Wildan mengatakan, rekomendasi tersebut dikeluarkan dari hasil Seminar Nasional Revitalisasi Profesionalisme Guru yang berlangsung pada Sabtu (9/12).

"Seminar Nasional ini, merupakan respons terhadap keinginan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta merespons rencana Kebijakan Merdeka Belajar," ujar Dadan berdasarkan rilis yang diterima IDN Times, Selasa (10/12).

Baca Juga: Nadiem Makarim: CEO yang Berkata Gak Ada Waktu Buat Keluarga itu Bohong Besar

1. Semua pihak harus terlibat untuk pendidikan yang unggul

Kirim Surat ke Nadiem Makarim, IKA UPI: Setuju USBN dan UN DihapusIDN Times/IKA UPI

Dadan menjelaskan, Selama 74 Tahun Indonesia merdeka, dunia pendidikan dinilainya masih menampilkan potret yang belum menggembirakan. Baik berkaitan dengan pemenuhan sarana prasarana, tenaga pendidik, dan output peserta didik.

"Jika ingin melahirkan sumber daya manusia unggul. Semua pihak memiliki andil untuk mencapai tujuan Pendidikan nasional sebagaimana termaktub dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional," ungkapnya.

Baca Juga: Kisah Nadiem Makarim Mendirikan Go-jek, Berawal dari Frustrasi

2. Mendukung soal kebijakan Merdeka Belajar

Kirim Surat ke Nadiem Makarim, IKA UPI: Setuju USBN dan UN DihapusSimposium Internasional Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah (Dok.IDN Times/Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)

Dadan menambahkan, IKA UPI mendukung adanya Kebijakan Merdeka Belajar, dimana hal tersebut dimaksudkan untuk menciptakan sumber daya manusia unggul melalui debirokratisasi dan deregulasi serta mengutamakan peningkatan kualitas pembelajaran, dengan berlandaskan pada pemahaman guru-guru dan orang tua dalam kualitas pembelajaran.

"Selain itu, IKA UPI dorong wacana meniadakan Ujian Sekolah Berbasis Nasional (USBN) pada tahun 2020 dan Ujian Nasional (UN) pada tahun 2021 dengan asessment yang tepat sasaran," kata dia.

3. Mendukung pemerataan guru sekolah di wilayah tertinggal

Kirim Surat ke Nadiem Makarim, IKA UPI: Setuju USBN dan UN DihapusMenteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim saat ditemui usai penyerahan Apresiasi Bunda PAUD Nasional pada Senin (18/11) mengaku salut dengan Bunda PAUD (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Lebih lanjut, Dadan mengatakan, IKA UPI menyambut baik wacana penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menjadi hanya tiga unsur pokok yakni, tujuan pembelajaran, aktivitas pembelajaran, dan asesmen.

Sambung dia, IKA UPI pun mengapresiasi kebijakan zonasi yang fleksibel dengan cara mengatur persentase zonasi menjadi minimal 50 persen, mengatur persentase afirmasi menjadi minimal 15 persen.

"Serta melibatkan pihak daerah untuk menentukan metode dan alokasi zonasi, dan melakukan pemerataan jumlah guru sekaligus realokasi guru berkualitas ke sekolah sekolah tertinggal," jelasnya.

Baca Juga: Nadiem Makarim Bicara tentang Produk Baru dari Go-Jek

4. Guru harus mendapatkan akses layak

Kirim Surat ke Nadiem Makarim, IKA UPI: Setuju USBN dan UN DihapusMenteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim memberikan sambutan dalam acara Apresiasi Bunda PAUD Nasional 2019 Senin (18/11) (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Dadan menilai, upaya untuk meningkatkan profesionalisme guru pun diperlukan beberapa hal, beberapapanya seperti, mengembalikan posisi Guru agar lebih merdeka, sejahtera, dan bermartabat dengan mengubah peraturan perundang-undangan.

"Pemberian bea siswa bagi guru-guru berdedikasi dan bertugas di daerah yang terkategori tertinggal, terluar, atau terdepan melalui mekanisme terbuka, merata dan berkeadilan," kata dia.

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini 

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya