Bandung, IDN Times - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi memberikan catatan penting setelah gempa bumi 5,6 SR yang mengakibatkan timbulnya ratusan korban jiwa. Salah satu catatannya menyasar soal keamanan bangunan.

Kepala PVMBG Badan Geologi, Hendra Gunawan mengatakan, gempa Cianjur yang dipicu sesar Cimandiri ini merupakan pergerakan gempa yang dangkal. Korban banyak terdampak karena ambruknya bangunan merupakan hal yang perlu dicatat.

"Bangunan dibangun di batuan yang kurang solid, sehingga bangunan kurang memenuhi standar tahan gempa. Memang masih jadi tugas banyak pihak ke depannya. Dalam hal ini kementerian PUPR untuk rekomendasi bangunan," ujar Hendra saat konferensi pers secara daring, Selasa (22/11/2022).

PVMBG Badan Geologi sendiri kini masih mendata secara menyeluruh wilayah mana saja di Cianjur yang terdampak kerusakan. Sehingga, data menyeluruh masih belum bisa disampaikan secara pasti.

"Melihat berdasarkan sumber gempa. Sumbernya ada di antara Cianjur dan Sukabumi, lereng tenggara Gunung Gede. Tidak berjauhan dengan patahan aktif," kata dia.

Untuk diketahui, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil alias Emil menyatakan bahwa ada 162 orang meninggal menjadi korban peristiwa gempa bumi darat ini. Selain itu, ratusan orang juga mengalami luka-luka. Emil juga memastikan dari peristiwa ini akan ada korban tambahan.

"Diduga masih ada warga hilang dan terperangkap oleh longsor dan jumlah akan bertambah pada saat nanti kita evakuasi," ujar Emil di lokasi longsor, Senin (21/11/2022).

Dia menambahkan, penanganan pada korban dan warga Cianjur akan tetap dimaksimalkan. Untuk seluruh kebutuhan juga dipenuhi oleh Pemprov Jabar. Sehingga, masyarakat diminta tenang.

"Alat berat sudah ada dapur umum sudah siap akan dihadirkan 14 titik," ucap Emil.

Baca Juga: RSHS Bandung Rawat 70 Orang Korban Gempa Bumi Cianjur

Baca Juga: Jumlah Korban Meninggal Gempa Cianjur Bertambah Jadi 268 Jiwa