Diduga Aksi Protes Mahasiswa, Foto Rektor ITB Dijual Sebagai NFT

Setiap keterangan foto terdapat hastag Reiniout

Bandung, IDN Times - Foto rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof. Reini Wirahadikusumah dijual sebagai non-fungible token (NFT) di laman OpenSea. Aksi penjualan ini diduga dilakukan sebagai bentuk aksi protes dari mahasiswa.

OpenSea sendiri merupakan sebuah platform marketplace yang terdesentralisasi dan dapat mempromosikan serta mendukung penjualan serta pembelian dari NFT.

1. Ada dua foto diunggah oleh pemilik akun

Diduga Aksi Protes Mahasiswa, Foto Rektor ITB Dijual Sebagai NFTTangkap Layar (IDN Times-Azzis Zulkhairil)

Berdasarkan pantauan di laman itu, terdapat dua buah foto rektor Reini Wirahadikusumah. Foto pertama Reini ialah berdimensi potret dengan pose berdiri. Sedangkan, pose kedua hanya setengah badan.

Adapun pakaian yang dikenakan dalam foto pertama lengkap menggunakan kaus berwarna kuning ditutup dengan almamater ITB, dan menggunakan celana bahan berwana abu-abu. Sedangkan foto kedua juga sama menggunakan baju putih dengan dan ditutup dengan almamater.

2. Pemilik akun memberikan curhatan hati dalam keterangan foto ini

Diduga Aksi Protes Mahasiswa, Foto Rektor ITB Dijual Sebagai NFTTangkap Layar (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Pencipta dari foto ini anonim, terlihat dari pemilik akun yang hanya menuliskan ITB 1920. Sememtara dalam setiap foto menyertakan hashtag bertuliskan Reiniout, dengan penjelasan foto "Ibu Rektor Tercinta".

Dalam keterangan lainnya, pemilik akun juga memberikan keterangan yang seseolah penjualan foto ini merupakan bentuk protes. Adapun isinya sebagai berikut:

Masuk ke ITB, kukira aku akan mendapati kesempatan yang berimbang bagi semua. Tanpa melihat seperti apa aku dahulu, tanpa melihat rupa dan dari mana aku berasal, juga tanpa melihat seberapa banyak materi yang kumiliki. Padahal setahuku, setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. Kukira juga, hati seorang ibu memiliki ketulusan yang tak terbatas pada anak-anaknya. Memberi apa yang dibutuhkan bagi anaknya untuk berkembang, sesuai apa yang sudah menjadi haknya, untuk menjelajah seisi kota dan dunia; untuk tinggal dan berbuat demi masa yang jauh lebih baik.

Namun apa yang kulihat nyatanya berbeda. Ibuku mengelak saat diajak bicara, ibuku lebih memilih tersenyum pada dunia dan berpaling dari anaknya. Menganggap kita tiada, menganggap kita bukan manusia nyata. Materiku diambil tanpa terasa berguna, aku merasa hampa. Aku merasa berduka, kesempatanku dan penerus bangsa kurasa sudah tiada; aku rasa kami telah dianggap mati sejak lama.

3. ITB belum memeberikan keterangan pasti

Diduga Aksi Protes Mahasiswa, Foto Rektor ITB Dijual Sebagai NFTwww.itb.ac.id

Pemilik akun ini belum diketahui apakah seorang mahasiswa, pegawai, atau pihak lainnya. Saat ini manajemen ITB juga belum memberikan keterangan resmi soal dugaan aksi protes ini.

IDN Times mencoba mengonfirmasi langsung Naomi Haswanto, Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB. Namun, upaya tersebut belum membuahkan konfirmasi dari yang bersangkutan.

Baca Juga: Lulus ITB di Usia 18 Tahun, Musa Izzanardi: Orang ITB Memang Aneh-Aneh

Baca Juga: Tinggi Peminat, 8.000 Mahasiswa se-Indonesia Incar Program KMMI ITB

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya