Data Pikobar Jabar dan Pusicov Bandung Berbeda, Ini Pembelaan Dinkes

Perbedaan data keduanya sangat jauh berbeda

Bandung, IDN Times - Data COVID-19 di Kota Bandung dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengalami perbedaan signifikan dari 11 Januari 2021 hingga 15 Januari 2021. Data Pikobar Jabar (pikobar.jabarprov.go.id) terhitung lebih banyak dibandingkan Pusicov Bandung (covid19.bandung.go.id).

Pada 11 Januari 2021, Pikobar Jabar menyatakan kasus kumulatif positif COVID-19 di Kota Bandung ada di angka 6.952 kasus, angka sembuh ada di 6.217 kasus, dan meninggal dunia 89 orang. Sedangkan pada Pusicov Bandung, data kumulatif positif COVID-19 ada 6.330 kasus, sembuh 5.464 kasus dan meninggal dunia 159.

1. 12 Januari 2021 Pikobar Jabar menyatakan kumulatif positif corona Kota Bandung mencapai 7.059

Data Pikobar Jabar dan Pusicov Bandung Berbeda, Ini Pembelaan DinkesIlustrasi Virus Corona. IDN Times/Mardya Shakti

Kemudian, pada 12 Januari 2020, Pikobar Jabar menyatakan angka kumulatif positif COVID-19 Kota Bandung ada di angka 7.059 kasus, total sembuh 6.255 kasus, dan meninggal 89 orang. Angka ini diketahui lebih besar dibandingkan data milik Kota Bandung.

Pasalnya, Pusicov Bandung menyatakan bahwa angka positif kumulatif berada di 6.432 kasus dengan total yang dinyatakan sembuh 5.554 kasus, dan meninggal 159.

2. Angka meninggal Pikobar Jabar lebih rendah dibandingkan Pusicov Bandung

Data Pikobar Jabar dan Pusicov Bandung Berbeda, Ini Pembelaan DinkesIlustrasi corona. IDN Times/Mardya Shakti

Pada 13 Januari 2021 data Pikobar Jabar masih melebihi data asli dari Pusicov Bandung. Perbandingannya pun tergolong jauh. Pikobar Jabar menyebut bahwa angka kumulatif positif COVID-19 Bandung ada di 7.202 kasus, sedangkan total sembuh 6.301 kasus, dan meninggal 89 orang.

Sedangkan, Pusicov Bandung menyatakan bahwa kasus kumulatif positif COVID-19 ada sebanyak 6.570 kasus, angka sembuh 5.556 kasus, dan meninggal 161 orang.

3. Angka sembuh Pusicov Bandung lebih banyak dibandingkan Pikobar Jabar

Data Pikobar Jabar dan Pusicov Bandung Berbeda, Ini Pembelaan DinkesIlustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Selanjutnya, data dari 14 sampai 15 Januari 2021 Pusicov Bandung dan Pikobar Jabar tetap berbeda jauh. Pada 15 Januari Pikobar menyatakan bahwa kasus kumulatif positif di Kota Bandung mencapai 7.438 kasus, angka sembuh ada di 6.335 kasus dan
meninggal 89.

Kemudian, Pusicov Bandung mencatat bahwa total kumulatif positif COVID-19 ada di angka 6.808 kasus, dengan angka sembuh mencapai 5.635 kasus, sedangkan meninggal dunia ada 161 orang.

4. Dinkes Bandung sebut ada beberapa faktor membuat data berbeda-beda

Data Pikobar Jabar dan Pusicov Bandung Berbeda, Ini Pembelaan Dinkes(Kepala Dinkes Kota Bandung, Ahyani Raksanagara) IDN Times/Azzis Zulkhairil

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Ahyani Raksanagara mengatakan bahwa perbedaan data disebabkan adanya beberapa faktor. Salah satunya yaitu soal tenaga kesehatan yang saat ini banyak tumbang terpapar COVID-19.

"Tenaga surveillance perlu ditambah karena tenaga kesehatan kelelahan dan secara jumlah tidak full team ada WFH, karantina," kata Ahyani saat dihubungi, Minggu (17/1/2021).

Ia menjelaskan, saat ini tenaga tracking yang diberikan oleh pemerintah pusat hanya tiga orang. Menurutnya, hal ini juga harus menjadi perhatian dan perlu ditambahkan lagi.

"Penambahan harus sesuai luas wilayah kerja dan jumlah penduduk. Kalau lagi bencana begini minimal lima orang," kata dia.

Baca Juga: Ridwan Kamil Kritik Server Data COVID-19 Milik Pemerintah Sering Eror

Baca Juga: Kesaksian Nakes Bandung Setelah Disuntik Vaksin: Ada Rasa Pegal

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya