622 Hewan di Jabar Tertular PMK, DKPP Terapkan PPKM Mikro di 6 Daerah

PPKM Mikro dipilih agar perekonomian warga tidak mandeg

Bandung, IDN Times - Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat (Jabar) menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro di enam daerah. Kebijakan itu dilakukan setelah ditemukan 622 ekor hewan sapi dari berbagai jenis, dan domba tertular Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Kepala DKPP Jabar Moh Arifin Soedjayana mengatakan, PPKM Mikro merupakan langkah penanganan yang adil untuk kesehatan hewan. Sebab, aturan itu tidak membuat perekonomian masyarakat mandeg.

"Jadi jangan merugikan ekonomi wilayah sekitar, saya tekankan kabupaten dan kota kita PPKM mikro di zona kecamatan dan desa," ujar Arifin, Selasa (17/5/2022).

Adapun enam wilayah yang terdapat kasus PMK pada hewan ada di Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, kota Banjar. Bertambah di Kota Tasikmalaya, Kabupaten Sumedang dan kemudian Kuningan.

1. Otoritas Veteriner akan memberikan informasi hewan yang sidah sembuh

622 Hewan di Jabar Tertular PMK, DKPP Terapkan PPKM Mikro di 6 DaerahIlustrasi Hewan Kurban (IDN Times/Besse Fadhilah)

Penerapan PPKM Mikro untuk hewan PMK tidak berbeda jauh saat COVID-19. Arifin mencontohkan, dari 9 kecamatan di Kabupaten Garut yang memiliki 12 desa di dalamnya, hanya beberapa zona saja yang di lockdown. Sedangkan lainnya tidak diterapkan.

"Peternakan itu ada Otoritas Veteriner yang memiliki kewenangan untuk memberi tahu kesehatan hewan di daerahnya. Kalau dia kemudian bilang gak menular dan sembuh, maka lalu lintas hewan bisa dinormalkan kembali," ungkapnya.

2. Belum ada vaksin dari penyakit PMK

622 Hewan di Jabar Tertular PMK, DKPP Terapkan PPKM Mikro di 6 DaerahPemeriksaan hewan ternak. (ANTARA FOTO/Siswowidodo)

Meski begitu, Arifin mengklaim bahwa kesembuhan hewan tertular PMK tingkat kesembuhan sudah mencapai 30 persen lebih. Menurutnya, hingga saat ini belum ada vaksin untuk penyakit tersebut.

"Vaksin belum ada, kita tunggu dari kementrian karena kementrian kebijakannya. Tapi kita koordinasi dengan kabupaten dan kota dengan stok disinfektan, obat dan kita distribusikan, kemudian yang bergejala segera diberikan vitamin," katanya.

3. Penyakit PMK pada hewan cukup mematikan

622 Hewan di Jabar Tertular PMK, DKPP Terapkan PPKM Mikro di 6 Daerahilustrasi pemeriksaan hewan ternak. ANTARA FOTO/Siswowidodo

Penyakit PMK, kata Arifin, memang bisa mematikan hewan yang positif tertular. Namun, hal tersebut sangat kecil dan masih bisa dilakukan penanganan dengan obat hingga sembuh. Hal itu diketahuinya berdasarkan 200 hewan dari 622 yang tertular sudah sembuh.

"Memang mematikan, tapi hanya sedikit dan kalau diobati dan kasih vitamin akan sembuh. Tingkat kesakitan cukup tinggi jadi itu akan kelihat dari mereka tidak mau makan, nah supaya mau makan kita kasih napsu makan," kata dia.

4. Kasus ini berawal dari pemeriksaan sampel hewan di tiga daerah

622 Hewan di Jabar Tertular PMK, DKPP Terapkan PPKM Mikro di 6 DaerahIlustrasi Hewan Kurban (IDN Times/Besse Fadhilah)

Untuk diketahui, sebelum DKPP Jabar menemukan 622 hewan tertular PMK. Sampel hewan positif PMK ditemukan di Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kota Banjar.

"Pada 7 Mei 2022 Tim DKPP dan Tim Balai Veteriner Subang langsung mengambil sampel terduga PMK di Garut, dan tiga wilayah lainnya, kemudian terkonfirmasi 100 persen positif PMK," ujar Arifin, Rabu (11/5/2022).

Kemudian, Arifin menjelaskan, temuan kasus PMK positif di Kabupaten Garut ada di Leles, sebanyak 25 ekor sapi potong, tiga ekor sapi perah dan lima ekor domba. Sementara Tasikmalaya 18 sampel sapi dinyatakan positif PMK dan 11 ekor sapi di Kota Banjar dinyatakan positif 100 persen PMK.

"Sebelum ada temuan positif 7 Mei kami sudah membentuk Tim Unit Respon Cepat PMK," ucapnya.

Baca Juga: DKPP Jabar Pastikan Penyakit PMK Pada Hewan Tidak Menular ke Manusia

Baca Juga: 622 Ekor Hewan di Jabar Tertular Penyakit PMK, Tersebar di 6 Daerah

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya