Hadapi El Nino, Purwakarta Siapkan Embung hingga Padi Gogo

Fenomena El Nino dikhawatirkan menyebabkan kekeringan

Purwakarta, IDN Times - Persawahan di wilayah Kabupaten Purwakarta berisiko kekeringan akibat musim kemarau yang diperburuk El Nino. Pemerintah daerah setempat berupaya mengantisipasi dampak kekeringan itu dengan mengoptimalkan fungsi embung.

Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika menyebutkan jumlah embung di seluruh wilayahnya mencapai 33 titik. Embung-embung tersebut terletak di 30 desa dari 10 kecamatan, yakni di Kecamatan Bojong, Darangdan, Wanayasa, Kiarapedes, Pondoksalam, Plered, Maniis, Pasawahan, Cibatu dan Campaka.

"Secara umum semua embung itu berfungsi sangat baik sebagai penampung air. Selama musim kemarau yang berat dampak El Nino nanti, embung-embung itu bisa dimanfaatkan petani sebagai sumber air pertanian," kata Anne, Selasa (6/6/2023).

1. Fenomena El Nino mengancam pengairan untuk pertanian

Hadapi El Nino, Purwakarta Siapkan Embung hingga Padi GogoIlustrasi lahan sawah mengalami kekeringan. (ANTARA FOTO/Jojon)

Dalam keterangan persnya, Anne memperkirakan dampak musim kemarau tahun ini lebih panjang akibat fenomena El Nino. Yakni, fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normal di Samudera Pasifik bagian tengah.

Anne menilai kondisi cuaca tersebut bisa mengancam sektor pertanian, khususnya padi. "Dampak buruk dari El Nino adalah terjadinya kekeringan yang berkepanjangan sehingga mengurangi ketersediaan air untuk pertanian," katanya.

2. Embung yang ada bisa mengairi ratusan hektare sawah

Hadapi El Nino, Purwakarta Siapkan Embung hingga Padi Gogodok Diskominfo Purwakarta

Kondisi cuaca ekstrem menjadi perhatian khusus dari Dinas Pangan dan Pertanian Purwakarta. Kepala Dispangtan Purwakarta Sri Jaya Midan meyakinkan kondisi infrastruktur pengairan pertanian, masih berfungsi dengan baik.

Ia menyebut setiap embung mampu menyimpan cadangan air minimal 500 meter kubik. Cadangan air tersebut diperkirakan mampu membantu pengairan sawah seluas 20 hektar. “Sehingga, dengan 33 embung tersebut bisa mengairi sampai 660 hektar sawah,” ujar Midan.

3. Para petani diminta menanam jenis tanaman padi gogo

Hadapi El Nino, Purwakarta Siapkan Embung hingga Padi GogoIlustrasi pembibitan padi. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

Selain menyiapkan cadangan air, Dispangtan Purwakarta juga menyarankan petani menanam jenis tanaman padi yang tahan di kondisi minim pengairan. Menurut Midan, jenis padi gogo relatif kuat menghadapi kekeringan saat musim kemarau.

"Padi gogo relatif lebih kuat bertahan meski ketersediaan air sangat terbatas. Padi jenis ini relatif bisa bertahan menghadapi kekeringan musim kemarau," kata Midan mengatakan jajarannya terus melakukan penyuluhan kepada para petani untuk mencegah kerugian akibat gagal tanam atau gagal panen.

4. Hama penyakit turut mengancam pertanian saat kemarau

Hadapi El Nino, Purwakarta Siapkan Embung hingga Padi Gogopexels.com/Pixabay

Cuaca ekstrem tak hanya menimbulkan kekeringan. Midan mengingatkan ancaman lain yang biasa muncul pada saat musim kemarau adalah hama penyakit. "Kondisi seperti Ini dapat menyebabkan penyebaran yang lebih cepat dan lebih luas dari serangan penyakit dan hama, yang dapat merusak tanaman dan mengurangi hasil panen," ujarnya.

Untuk meminimalisasi kerugian, Midan meminta para petani membudayakan kembali tradisi menyimpan sebagian hasil panen. Tradisi para petani zaman dahulu itu diklaim efektif menciptakan ketahanan pangan pada musim kemarau.

Baca Juga: Vaksinasi LSD Targetkan 5.500 Sapi dan Kerbau di Purwakarta

Baca Juga: Lowongan Kerja di Purwakarta Tak Cukup Tampung Pengangguran

Baca Juga: Mohon Bersabar, 109 Kilometer Jalan Kabupaten Purwakarta Rusak

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya