Buaya Muara Berkeliaran di Pesantren Gegerkan Santri dan Warga Purwakarta

Buaya ditemukan seusai banjir melanda Kecamatan Babakancikao

Purwakarta, IDN Times - Seekor buaya menggegerkan Pondok Pesantren Adh Dhuha di Desa Mulyamekar, Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta. Para santri dan warga menemukan binatang tersebut seusai banjir, Senin (15/11/2021) lalu.

Warga tidak mengetahui dari mana asal buaya tersebut. Namun, ada yang menduga binatang buas tersebut milik peliharaan seseorang dan kabur dari kandangnya.

"Buaya diduga peliharaan warga yang lepas karena saat dievakuasi masih terdapat tali di bagian leher dan ada bekas luka di kaki belakang yang merupakan bekas ikatan," kata petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Purwakarta M Asar Rizal, Selasa (16/11/2021)

1. Buaya yang ditangkap adalah hewan dilindungi

Buaya Muara Berkeliaran di Pesantren Gegerkan Santri dan Warga PurwakartaDok DPKPB Purwakarta

Proses penangkapan buaya itu pun berlangsung dramatis. Aksi petugas kerap diiringi sorakan warga yang terbawa emosi dan takut terhadap binatang tersebut. Tak butuh waktu lama, petugas pun berhasil mengamankan sang buaya.

Petugas penyelamat dari dinas terkait mengepung buaya tersebut di kawasan sekitar masjid pondok pesantren. Buaya muara itu diketahui memiliki panjang sekitar 150 sentimeter dengan berat kurang lebih 20 kilogram.

"Buaya ini termasuk salah satu binatang yang dilindungi," kata Asar saat ditemui di kantor DPKPB Purwakarta setelah berhasil menangkap buaya tersebut.

2. Petugas serahkan buaya ke BKSDA Purwakarta

Buaya Muara Berkeliaran di Pesantren Gegerkan Santri dan Warga PurwakartaAbdul Halim/IDN Times

Asar meyakinkan buaya muara sejenis sudah tidak hidup di perairan wilayah Purwakarta khusus Kecamatan Babakancikao. "Karena bukan habitat buaya, jadi kemungkinan dugaan awal kami tak mungkin buaya muara ada di sana," ujarnya menegaskan.

Keberadaan hewan karnivora itu di dekat permukiman penduduk dikhawatirkan akan membahayakan keselamatan mereka maupun buayanya sendiri. Karena itu, pihak DPKPB Purwakarta pun bergegas mengamankannya dari lokasi.

Buaya tersebut rencananya akan dititipkan ke instansi yang lebih berkompeten. "Kami akan serahkan ke Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam di Kabupaten Purwakarta (BKSDA)," kata Asar memungkas.

3. Puluhan rumah di Babakancikao terendam banjir

Buaya Muara Berkeliaran di Pesantren Gegerkan Santri dan Warga PurwakartaIlustrasi banjir (IDN Times/Arief Rahmat)

Sebelumnya, puluhan rumah di Perumahan Kadu Mekar Asri Desa/Kecamatan Babakancikao Kabupaten Purwakarta mengalami banjir. DPKPB Purwakarta mengklaim banjir di sana disebabkan oleh penyumbatan saluran pembuangan (drainase).

"Kalau drainase lancar kemungkinan tidak banjir," kata Kepala DPKPB setempat, Wahyu Wibisono saat diwawancarai terpisah. Ia menjelaskan, drainase di kawasan tersebut tertutupi material tanah dan sampah sehingga air menggenang saat hujan lebat.

4. Banjir setinggi 90 sentimeter menggenangi areal 2.000 meter persegi

Buaya Muara Berkeliaran di Pesantren Gegerkan Santri dan Warga PurwakartaANTARA FOTO/Jojon

Menurut hasil pemantauan petugas, banjir di perumahan tersebut terjadi sejak Minggu (14/11/2021) sore hingga tengah malam. Wahyu menyebutkan lebih dari 27 rumah di area seluas sekitar 2.000 meter persegi dilaporkan terendam air setinggi hingga 90 sentimeter.

Petugas DPKPB Purwakarta pun langsung diterjunkan ke lokasi untuk mengevakuasi warga yang membutuhkan pertolongan. "Tidak ada korban jiwa hanya saja banyak barang perabotan rumah tangga warga yang rusak terendam banjir," kata Wahyu.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya