Sri Mulyani Beberkan Alasan Mengapa Perempuan Layak Jadi Pemimpin

Yenny Wahid bilang Indonesia perlu banyak pemimpin perempuan

Bandung, IDN Times – Peran perempuan untuk menjadi pemimpin rupanya bukan lagi hal yang aneh di era modern ini. Bagaimana tidak, di Indonesia saat ini banyak perempuan yang telah menduduki posisi top, contohnya di panggung birokrasi ialah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Dalam webinar Women in Leadership Series dengan tema Mengatasi Tantangan untuk Menjadi Pemimpin - Pengalaman dari Pemimpin Perempuan yang digelar Senin (7/3/2022), Sri Mulyani mengatakan jika bukti bahwa dewasa ini perempuan layak memimpin semestinya bisa menginspirasi kaum hawa

"The power of inspiration. Perempuan yang bisa memimpin dengan karya yang baik akan menjadi inspirasi, menjadi contoh. Dia akan memberi pengaruh ke masyarakat terutama perempuan muda yang memiliki percaya diri dan harapan, sehingga bisa memberi yang terbaik atau tertinggi," kata Sri.

1. Manfaat pemimpin perempuan bagi Sri Mulyani

Sri Mulyani Beberkan Alasan Mengapa Perempuan Layak Jadi PemimpinIDN Times/Santi Dewi

Atas apa yang pernah dialaminya, Sri mengatakan jika tak ada yang mustahil bagi perempuan untuk menjadi seorang pemimpin. Apalagi, kata dia, secara alami perempuan memiliki kemampuan multi-tasking atau melakukan banyak hal secara terlatih.

"Ketika perempuan menjadi pemimpin, sangat bermanfaat bagi organisasinya. Karena perempuan bisa melihat lebih detail atau melihat dari sisi-sisi yang tidak terlihat. Itu memberi dampak positif," ujarnya.

2. Sri Mulyani tak tampik adanya banyak hambatan bagi pemimpin perempuan

Sri Mulyani Beberkan Alasan Mengapa Perempuan Layak Jadi PemimpinMenteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. ANTARA/HO-Humas Kemenkeu.

Sri juga mengatakan jika sebagai seorang pemimpin perempuan lebih menjunjung nilai-nilai perbedaan, sehingga sering kali lebih mampu memutuskan sesuatu dengan inklusif.

Tak sampai di sana, lanjut Sri, perempuan juga memiliki empati atau kemampuan coaching yang lebih baik, memiliki emosional intelijen yang lebih banyak, sehingga dapat menciptakan lingkungan organisasi yang sempurna.

Meski demikian, Sri mengakui jika perempuan karier sering menghadapi kondisi yang menyulitkan. Sekali pun saat ini pemerintah telah menerapkan sistem merit yang bertujuan membangun kesempatan yang adil untuk laki-laki dan perempuan, namun tetap saja perempuan berbeda dengan laki-laki.

"Perempuan bisa hamil, bisa memiliki anak, menyusui, dan terkadang dilema mau sekolah atau menikah, menikah atau karier, mau di rumah atau bekerja? Pertanyaan ini tidak dihadapkan ke laki-laki. Level playing-nya berbeda," kata dia.

3. Yenny Wahid: Indonesia perlu lebih banyak Retno dan Sri Mulyani

Sri Mulyani Beberkan Alasan Mengapa Perempuan Layak Jadi PemimpinANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Sementara itu bagi Yenny Wahid, putri dari mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid sekaligus Pendiri The Wahid Institute, di Indonesia masih banyak norma dan regulasi yang menghambat perempuan.

Hal yang sama juga terjadi secara internal, di mana banyak pula perempuan di Indonesia yang tidak menyadari memiliki hak yang sama untuk berkontribusi di masyarakat.

Sosok Menlu seperti Retno dan Menkeu seperti Sri, menurut Yeni, menjadi pionir bagi anak muda bahwa menteri dengan portofolio strategis ternyata perempuan-perempuan yang berprestasi.

"Penyadaran ini perlu dilakukan. Sosok seperti Ibu Retno dan Ibu Sri Mulyani adalah inspirasi bagi anak muda, maka itu perlu banyak lagi sosok seperti mereka. Penting di Indonesia memiliki perempuan-perempuan hebat yang saling membantu satu sama lain, agar bisa saling menguatkan network yang ada dan kemudian membuat afirmasi-afirmasi," tutur Yeni.

Baca Juga: Sri Mulyani Ungkap 3 Kriteria Penerima Beasiswa LPDP

Baca Juga: Sri Mulyani: Perempuan di Perusahaan Bikin Keputusan Lebih Berkualitas

Baca Juga: Sri Mulyani: Peran Perempuan Penting untuk Perekonomian Indonesia

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya