BJB Syariah Catat Laba Bersih Semester I 2025 Naik 16,81 Persen

- Bank bjb syariah mencatat laba bersih semester I 2025 naik 16,81% menjadi Rp27,07 miliar.
- Dana pihak ketiga tumbuh 10,12%, sukuk capai Rp300 miliar, dan fokus pada pertumbuhan berkualitas.
- Perusahaan akan memperkuat sektor digital dan bidik sektor prioritas seperti pendidikan dan kesehatan.
Bandung, IDN Times - PT Bank Jabar Banten Syariah (bank bjb syariah) berhasil membukukan kinerja positif pada paruh pertama 2025, meskipun menghadapi tantangan ekonomi global dan domestik. Fungsi intermediasi perseroan menunjukkan pertumbuhan yang berada di atas rata-rata industri perbankan, sejalan dengan komitmen bank dalam memperkuat peran sebagai lembaga keuangan syariah yang adaptif dan berdaya saing.
Direktur Utama bank bjb syariah, Arief Setyahadi mengatakan, berdasarkan laporan keuangan semester I 2025, bank bjb syariah mencatat laba bersih sebesar Rp27,07 miliar, meningkat 16,81 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp23,17 miliar.
"Pertumbuhan penyaluran pembiayaan sebesar 11,93 persen juga turut mengerek total aset perusahaan menjadi Rp15,36 triliun, naik 13,39 persen dari tahun sebelumnya," kata Arief dalam diskusi, Sabtu (23/8/2025).
1. Fokus pada pertumbuhan yang berkualitas

Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 10,12 persen menjadi Rp11,02 triliun, dengan kontribusi terbesar dari simpanan deposito yang naik 34,85 persen dan menyumbang 69,19 persen dari total DPK. Dari sisi rasio keuangan, profitabilitas meningkat dengan ROA di level 0,45 persen dan ROE naik menjadi 3,82 persen.
Kualitas aset membaik dengan penurunan NPF gross ke 3,82% dan NPF net ke 2,17%. Efisiensi operasional terjaga dengan BOPO turun menjadi 94,29%, sementara permodalan tetap kuat dengan CAR di 18,33%.
"Perusahaan berhasil mencatatkan kinerja positif di semester I tahun 2025 yang lebih baik dari tahun sebelumnya, kami tetap fokus pada pertumbuhan yang berkualitas dan berkesinambungan. Strategi kami adalah memperkuat intermediasi, menjaga kualitas aset, serta meningkatkan efisiensi operasional. Ke depan, kami optimis dapat terus memberikan nilai tambah bagi nasabah dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah melalui layanan keuangan syariah yang inklusif dan inovatif," kata dia.
2. Berhasil raup sukuk capai Rp300 miliar

Sebagai bagian dari strategi pendanaan dan penguatan permodalan, bank BJB Syariah telah menerbitkan Sukuk Wakalah bi al-Istitsmar Subordinasi I Tahun 2025 sebesar Rp300 miliar. Ini Adalah sukuk pertama yang diterbitkan oleh perusahaan, di mana antusisme masyarakat sangat luar biasa besar.
Sukuk ini ditawarkan dalam dua seri, yaitu Seri A sebesar Rp240 miliar bertenor 5 tahun dengan imbal hasil 8,7 persen dan Seri B sebesar Rp60 miliar bertenor 7 tahun dengan imbal hasil 9 persen. Instrumen sukuk subordinasi ini memperoleh peringkat idA(sy) dari PEFINDO.
"Seluruh dana hasil penerbitan akan digunakan untuk memperkuat permodalan perseroan (Tier 2) serta mendukung ekspansi pembiayaan syariah, baik segmen produktif maupun konsumtif, melalui akad murabahah," ungkap Arief.
3. Bakal perkuat sektor digital

Lebih lanjut, Bank BJB Syariah secara konsisten membidik sektor-sektor prioritas yang memiliki peran penting dalam pembangunan daerah. Fokus yang menjadi prioritas adalah sektor pendidikan, kesehatan, serta ekosistem keuangan, di antaranya ekosistem pesantren dan masjid. Dengan pendekatan ini, perusahaan berharap dapat menjadi bank pilihan utama untuk memperluas akses keuangan syariah yang mendorong kesejahteraan masyarakat sekaligus memperkuat fondasi ekonomi berbasis nilai-nilai syariah.
"Kami berkomitmen untuk meningkatkan layanan, mengembangkan produk berbasis kebutuhan masyarakat, dan memperkuat digitalisasi untuk menjawab tantangan industri perbankan syariah di masa depan," kata dia.